LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS–Komisi III DPRD Lampung Selatan kecewa dengan hasil pembangunan peningkatan jalan rabat beton yang terletak di desa Mandala Sari Kecamatan Ketapang.
Pasalnya jalan sepanjang 250 meter yang dikerjakan oleh CV Taridon Jaya yang menelan anggaran APBD Lampung Selatan,tahun 2020 sebesar RP.276,9 juta itu banyak ditemui keretakan dan patahan pada bagian badan jalan tersebut.
Hal tersebut dikatakan oleh Anggota Komisi III, dari fraksi gabungan, Deden Alindo, pihaknya menyayangkan dengan hasil pembangunan jalan rabat yang dianggarkan sebesar Rp276,9 juta tersebut.
Menurutnya pembangunan infrastruktur jalan menuju SMA Negeri 1 Sragi itu tidak maksimal dan jauh dari kata layak.
“Kalau kondisinya seperti ini, bukan DPRD saja yang tidak puas, Namun warga juga yang lebih Kecewa.”kata politisi dari partai Perindo itu pada infodesanews.com saat melakukan kunjungan kerjanya. Jum,at (5/2/2021)
Sementara itu ketua Komisi III dari fraksi PDI-Perjuangan , Sulastiono, mengatakan kami sangat kecewa dengan hasil pembangunan jalan tersebut. Pembangunan infrastruktur itu harus dievaluasi dan harus ada perencanaan yang baik. Jalan rabat beton ini harus di perbaiki sesuai dengan rab,
“Jelas kami kecewa dengan hasil seperti banyak retak-retak dan banyak badan jalan yang retak. Kami tidak terima pembangunan ini,” kata dia.
Ia menegaskan, dalam waktu dekat ini Komisi III akan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan intansi terkait. “Kami akan lakukan RDP bersama PU dan pihak rekanan terkait persoalan jalan rabat ini,”tegas politisi dari PDI-Perjuangan.
Ditempat yang sama,Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PUPR Lamsel, Varis Sandi mengatakan sebelum Provisional Hand Over (PHO), pihak rekanan sudah memperbaiki keretakan dan patahan pada badan jalan tersebut, seperti grouting dan penebalan.
“Hanya saja kendala teknis saya rasa sudah benar. Cuman posisinya karena alam yang begitu cuaca panas saat proses pengerjaan yang mengakibatkan retak,” kata dia pada infodesanews.com,
Dikatakan, kedepannya bagian badan jalan yang retak dan patah akan dipotong selebar 25 centimeter. Kemudian, setelah dibongkar badan jalan itu kembali di cor dan bagian yang hanya retak di grouting.
“Kalau memang Pak Dewan merekomendasikan bongkar, ya kita bongkar. Ini sebenarnya kendala pada alam atau cuaca yang panas,” pungkas Varis. (red)