SURAKARTA, INFODESANEWS – Pucuk pimpinan Polresta Solo resmi berganti dari Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak kepada Kombes Pol Iwan Saktiadi yang ditandai dengan prosesi pedang pora di Mapolresta Solo, Sabtu 22 Oktober 2022.
Acara pedang pora sendiri diawali dengan penyambutan Kombes Pol Iwan Saktiadi sebagai Kapolresta Solo yang baru, dimana ia dan istri disambut oleh Kombes Pol Ade Safri bersama istri sebagai mantan Kapolresta Solo.
Setelah itu, dilakukan penyerahan kunci Mapolresta secara simbolis dari pejabat lama kepada pejabat baru dan dilanjutkan rapat internal secara tertutup. Dua jam berselang, giliran Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bersama istri yang dilepas melalui prosesi pedang pora.
Kepada jajaran Polresta Solo, Ade mengingatkan agar semuanya tetap berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) Kota Solo sebagaimana saat ia masih memimpin.
“Selama dua tahun ini kita telah sama-sama berjuang menjaga Kota Solo dari gangguan kamtibmas. Jadi pertahankan itu. Jangan sampai setelah saya pergi nanti, saya dengar ada gangguan Kamtibmas di Kota Solo. Terutama gangguan berkaitan radikalisme, intoleransi, premanisme dan lain sebagainya,” ujarnya.
Selama dua tahun menjadi Kapolresta Solo, Ade menuturkan banyak suka dan duka yang ia lalui. Apalagi sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Kasat Lantas Polresta Solo pada tahun 2007 sebelum akhirnya kembali ke kota bengawan sebagai Kapolresta.
“Terima kasih atas bantuan selama ini, mohon maaf apabila ada kata maupun perbuatan yang mungkin menyinggung perasaan. Saya minta bantuan yang saya dapat ini bisa diberikan pula kepada pak Iwan. Saya yakin, adik asuh saya ini mampu menjaga Solo, karena sudah pernah juga bertugas disini,” tegas Ade.
Sementara itu, Kapolresta Solo yang baru, Kombes Pol Iwan Saktiadi menegaskan siap menerima tongkat estafet beserta kewajiban untuk menjaga kamtibmas kota bengawan sebagaimana yang dilakukan seniornya selama menjadi Kapolresta.
“Saya mempunyai komitmen yang sama dengan beliau (Ade), menjadi supporting pemerintah dalam bidang kamtibmas. Tujuannya sama, kita menciptakan Solo yang majemuk namun tetap anteng tidak ada ruang tidak ada kesempatan tidak ada celah sedikitpun bagi intoleransi radikalisme, premanisme dan kekerasan di Solo,” tandasnya.
Dan salah satu pembuktian yang paling dekat, lanjut Iwan, adalah event nasional Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan digelar November mendatang.
“Kami akan memastikan Muktamar berjalan lancar dan aman. Para peserta bisa merasa aman dan nyaman selama berkegiatan di Kota Solo,” ujarnya. (Humas Polresta/Red Slo)