Knalpot Brong Total di Brantas, Polres Kudus Gelar Penindakan

INFODESA145 Dilihat

KUDUS – Polres Kudus gencar melakukan penindakan terhadap pengendara kendaraan bermotor yang menggunakan knalpot tidak sesuai persyaratan tehnik jalan atau brong.

Hasilnya, ratusan sepeda motor dengan knalpot brong disita Satlantas Polres Kudus. Ini merupakan hasil penindakan selama lima hari, dari tanggal 1 – 5 Januari 2024.

Kapolres Kudus, AKBP Dydit Dwi Susanto melalui Kasatlantas, AKP I Putu Asti Hermawan Santosa menyatakan, sebanyak 546 knalpot brong dilakukan penindakan anggota Satlantas Polres Kudus.

“Knalpot brong yang berhasil diamankan ini, merupakan hasil penindakan selama lima hari,” kata AKP I Putu Asti Hermawan Santosa, Sabtu (6/1/2024).

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Dandim Madiun Sangat Mendukung Upaya Pemulihan Kondisi DAS Dengan Pencanangan GNPDAS

Menurutnya, data tersebut akan terus bertambah, karena anggota yang di lapangan masih melakukan hunting terkait knalpot brong.

“Untuk penindakan dilakukan sesuai prosedur dan mekanisme dengan metode hunting system, yaitu dengan patroli kemudian ketika ditemukan pengendara yang tertangkap tangan menggunakan knalpot brong akan dilakukan penilangan dan penyitaan,” imbuhnya.

Penindakan terhadap kendaraan yang menggunakam knalpot brong, lanjut AKP I Putu Asti, sudah menjadi rutinitas jajaran Satlantas Polres Kudus, sekaligus dalam upaya menjaga kondusifitas menjelang Pemilu 2024, sehingga kegiatan tersebut lebih diintensifkan.

“Kegiatan ini juga sebagai langkah antisipasi menyambut kampanye terbuka yang akan berlangsung beberapa hari ke depan dan untuk meminimalisir penggunakan knalpot brong.“Hal ini tujuannya agar Kabupaten Kudus Zero knalpot brong,” ujar Kasat Lantas Polres Kudus dihadapan awak media.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Pemerintah Desa Sinomwidodo Gelar Kirab Budaya Haul Mbah Sinder dan Peringatan Maulid Nabi

Ia mengungkapkan, bahwa penggunaan knalpot brong ini mengganggu konsentrasi pengendara lain, karena suaranya yang bising. “selain penindakan, pihaknya juga melakukan tindakan preventif seperti sosialisasi ke bengkel-bengkel kendaraan roda dan ke sekolahan.

Berdasarkan data, penggunaan motor yang menggunakan knalpot brong itu masih kalangan remaja. “Dominasi yang menggunakan knalpot brong ini remaja, jarang yang orang tua. Kecuali, dia pakai motor anaknya. Itu pun jarang,” tandasnya.(@Gus Kliwir)