Ketua TPS3R Pringsewu Selatan Diduga Memperkaya Diri Dari Hasil Penjualan Pupuk Organik

INFODESA116 Dilihat

PRINGSEWU, INFODESANEWS — Masyarakat di wilayah Pringsewu Selatan, Lampung, mengeluhkan kinerja Ketua TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) Yanto yang dianggap tertutup dan tidak transparan terkait penghasilan dari penjualan kompos. Beberapa poin yang menjadi sorotan masyarakat. Dari sumber yang enggan namanya ditulis “jelas Yanto memperkaya diri sendiri dari hasil penjualan pupuk organik selama ini” Tutupnya.

Kurangnya transparansi Yanto dirasa tidak terbuka mengenai pendapatan dari penjualan kompos. Masyarakat tidak mengetahui berapa keuntungan yang diperoleh dan bagaimana penggunaannya. Penumpukan kompos. Terlihat tumpukan kompos yang menumpuk di TPS3R. Masyarakat menduga Yanto sengaja menunggu harga kompos naik sebelum menjualnya, sehingga menghambat proses pengolahan sampah. Dan sangat disangat disayangkan Dari sumber yang enggan namanya ditulis “jelas Yanto memperkaya diri sendiri dari hasil penjualan pupuk organik selama ini” Tutupnya.

Dan hasil cros cek awak media di lapangan melihat Keberadaan motor roda tiga, hanya ada satu unit sedankan yang Dua unit tidak ada, Dua unit motor roda tiga yang seharusnya digunakan untuk operasional TPS3R tidak terlihat di lokasi. 20/3/2024

Masyarakat mempertanyakan keberadaan dan penggunaannya.
Menanggapi keluhan tersebut, masyarakat Pringsewu Selatan meminta Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu untuk turun tangan dan menindaklanjuti permasalahan ini, berikut beberapa tuntutan masyarakat Meminta audit keuangan.

Masyarakat ingin dilakukan audit keuangan untuk mengetahui secara jelas pendapatan dan penggunaan dana dari penjualan kompos jelas.

Masyarakat lingkungan pringsesu selatan meminta Dinas Lingkungan Hidup untuk mengevaluasi kinerja Yanto sebagai Ketua TPS3R, yang selama ini masuk kerja hanya setengah hari.

Meningkatkan transparansi Masyarakat menginginkan transparansi dalam pengelolaan TPS3R, termasuk informasi mengenai pendapatan, pengeluaran, dan penggunaan aset.

Saat dikonfirmasi Yanto menyampaikan kepada awak media terkait kompos belum dikeluarkan “kita nunggu harga tinggi dan montor tiga roda masih dibengkel, kilahnya.20/3/2024.

Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu diharapkan dapat segera merespon tuntutan masyarakat dan menyelesaikan permasalahan di TPS3R Pringsewu Selatan. Hal ini penting untuk memastikan pengelolaan sampah yang efektif, efisien, dan transparan, serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Dinas DLH saat dikonfirmasi 22/3/2024 terkait TPS3R Pringsewu selatan menyampaikan “ketua TPS3R sudah Korsinasi mas dengan kami terkait belum dikelurkanya kompos nunggu harga tinggi,”, tutupnya.
Hasil konfirmasi awak media kadis DLH terkesan menutup nutupi kinerja Yanto. (Borneo)

Berita Terkait

Baca Juga