Kebisingan Musda Mayoritas Demokrat

banner 728x90

Namun, pengurus pusat partai memilih Ni’matullah sebagai Ketua DPD Demokrat Sulsel yang hanya mendapat dukungan 8 DPC. Musda Sulsel itu digelar pada Desember 2021 lalu.

Kini, IAS hengkang dari Demokrat dan kembali resmi bergabung di partai Golkar. Pengukuhan IAS ke rumah lamanya itu digelar di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Sulsel pada Minggu (29/5). IAS telah kembali memakai jas kuning berlogo beringin seperti dulu.

IAS telah meninggalkan partai Demokrat. Dia sudah terlanjur sakit hati dan merasa partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono itu tak menginginkannya lagi.

BACA SELENGKAPNYA :  Wakapolda Gorontalo dan PJU Nobar Pagelaran Wayang Lakon “Pandowo Boyong”

4. Jawa Timur

Musyawarah Daerah Partai Demokrat Jawa Timur berujung kisruh. Persaingan Musda Demokrat Jatim melibatkan Emil Elestianto Dardak dan menantu politikus Senior Demokrat Soekarwo atau Pakde Karwo, Bayu Airlangga.

Musda berakhir kisruh menyusul AHY memilih Emil Dardak menjadi Ketua Demokrat Jatim. Padahal, Bayu mengantongi lebih banyak suara dibandingkan Emil Dardak. Bayu Airlangga meraih dukungan 25 DPC, dan Emil Dardak meraih 13 DPC.

BACA SELENGKAPNYA :  Pemda Blora Terima Tim Pendamping Satgas COVID-19 Dari BNPB

Dalam proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper) dari DPP Demokrat, menantu Pakde Karwo itu tidak terpilih. Melalui proses fit and proper tersebut, Emil yang dipilih oleh DPP Demokrat sebagai ketua DPD Demokrat Jatim.

Keputusan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini mendapat perlawanan dari DPC pemilik suara yang mendukung Bayu Airlangga. Mereka menyebut DPP yang dipimpin oleh AHY tidak demokratis.**Tim Liputan/Red.

banner 728x90