Karinding jadi Icon Desa Wisata Rancabungur

banner 728x90

RANCABUNGUR – Infodesaku, Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, dikembangkan menjadi desa wisata dengan mengangat seni tradisional Karinding sebagai ikon kearifan lokal.
Kepala Desa Rancabungur, Sumantri, SKM, M.Si kepada wartawan di Bogor, Kamis (11/1) mengatakan, pengembangan Rancabungur sebagai desa wisata dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Antara lain, desa ini memiliki potensi besar kearifan lokal berupa seni tradisional karinding dan aneka seni budaya Sunda.
Pada 2017, terang Sumantri, Karinding Wates (Kawat) binaan Pemerintah Desa Rancabungur menjadi ikon dalam Lomba Kampung KB dan Gerak PKK.
“Desa Rancabungur juara 1 Kampung KB dan Gerak PKK tingkat Kabupaten Bogor dan juara 3 tingkat Jawa Barat,” papar Sumantri.
Faktor penting yang mengantarkan Desa Rancabungur meraih kedua prestasi besar tersebut terletak pada keberadaan seni tradisional Karinding, dengan melibatkan anak-anak muda.
Potensi besar seni Karinding menggugah hati Kades Sumantri. Ia terdorong untuk mengembangkan seni tradisional warisan Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran tersebut.
“Kami ingin kembangkan Seni Karinding sebagai ikon dan unggulan program desa wisata,” Sumantri menegaskan.
Dari sisi geografis, lanjut dia, Desa Rancabungur dilintasi oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane, yang masih hijau dan memiliki pemandangan yang eksotik, dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata.
Desa Rancabungur juga memiliki dua setu alam, yakni Setu Cibaju dan Setu Cilimus, yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai objek ekowisata unggulan.
Guna menggenjot potensi besar Desa Rancabungur di bidang wisata, Kades Sumantri mengembangkan “Desa Wisata Paniisan” berbasis kearifan lokal dan potensi alam, bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Mandiri Bersama, dan Karang Taruna Tunas Muda.
“Kami berharap banyak pihak yang berpartisipasi mendukung pengembangan Desa Rancabungur sebagai desa wisata berbasis seni tradisional karinding, aneka kerajinan lokal dan kuliner khas Sunda,” ujar Sumantri.
Ketua Karang Taruna Tunas Muda Desa Rancabungur, Mubarok menambahkan, lokasi “Desa Wisata Paniisan” yang tengah dibangun berada di tepi Sungai Cisadane, sebelah Jembatan Rancabungur – Ciampea, pada sebidang tanah seluas 1 ha.
“Desa Wisata Paniisan sedang dalam tahap pengerjaan. Kami berharap gerakan Desa Wisata akan mendongkrak potensi wisata, seni budaya Sunda, ukm, pengembangkan talenta generasi muda hingga pelestarian lingkungan,” ujar Mubarok.
Sebagai upaya nyata dalam mendorong pengembangan desa wisata, pada akhir Januari, pihak Pemerintah Desa Rancabungur menggagas gerakan “Pelestarian DAS Cisadane”.
Gerakan pelestarian Sungai Cisadane digagas berupa penanaman bibit pohon penyangga di sepanjang DAS yang masuk areal Desa Rancabungur, aksi bersih-bersih sungai dari aneka sampah, pelepasan ikan, bedah sejarah dan budaya Rancabungur, serta kampanye kesadaran pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
“Aksi pelestarian Cisadane sebagai upaya nyata dalam menjaga alam sekaligus mempromosikan Desa Wisata Rancabungur,” demikian Mubarok. (*)

banner 728x90
BACA SELENGKAPNYA :  Lima Remaja di Pringsewu Hanyut, Empat Selamat, Satu Masih Dalam Pencarian