Semarang, infodesanews.com – Pelestarian adat merupakan sebuah upaya yang harus diniscayakan oleh sebuah bangsa. Bangsa yang besar dan kokoh adalah yang melestarikan tradisi dan budayanya. Karena itulah dewasa ini banyak bermunculan berbagai organisasi yang fokus geraknya pada keshalehan kultur masyarakat adat. Pun demikian identitas dan ciri khas adat dan budaya nusantara yang semestinya dimiliki oleh organisasi pelestari budaya yang melekat pada budaya masyarakat adat. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Periwisata Propinsi Jawa Tengah Urip Sihabudin, SH MH saat menerima rombongan Dewan Pengurus Wilayah Masyarakat Adat Nusantara (DPW MATRA) Eks Karesidenan Semarang hari ini (22/03/2018) di lantai 2 Gedung Dinas Pemuda, Olahraga dan Periwisata (Disporapar) Propinsi Jawa Tengah jalan Mangunsarkoro Semarang Tengah Kota Semarang
Dia menyatakan bahwa pemerintah memberikan apresiasi atas munculnya Matra sebagai sebuah organisasi yang bertujuan mengukuhkan kembali adat, tradisi, dan budaya nusantara. Dikatakan kontribusi masyarakat adat telah ditunjukkan dalam beberapa kegiatan disporapar jateng. Disebutkan pada kegiatan yang dilaksanakan pemerintah di Borobudur dan Karanganyar di mana masyarakat adat dengan total menampilkan budaya yang khas nusantara. Atas adanya hal tersebut, kegiatan menjadi memiliki daya tarik tersendiri. Tradisi masyarakat adat mampu memikat wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Lain itu ia berpesan agar seusai dilantiknya Matra Eks Karesidenan Semarang, para pengurus dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan dinas pariwisata maupun dinas pendidikan dan kebudayaan. Hal tersebut dilandasi adanya relevansi budaya nusantara dalam mendidik generasi penerus bangsa supaya tak jauh atau bahkan meninggalkan budayanya. Lain itu, tradisi nusantara memiliki nilai estetis tersendiri dan menunjang kegiatan pariwisata, “Selamat berkreasi dan berkarya” kata ia, “hal terpenting bagi kami pada nanti setelah dilantik para pengurus bisa berkoordinasi dengan kami. Sehingga ada kegiatan yang nantinya bisa dikolaborasikan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya nusantara dan menunjang iklim pariwisata” tandasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Matra Eks Karesidenan Semarang, KRNgtT Yuni Sofiani Dyah Ayu Banowati. Dikatakan bahwa tercerabutnya budaya dari putra bangsa merupakan hal yang berbahaya dari sebuah keberlangsungan kehidupan bernegara. Terlebih dengan berbagai macam bentuk tradisi dalam budaya nusantara yang tak hanya sebatas memiliki nilai estetis. Namun juga sarat dengan aroma filosofis. Menyambut uluran Disporapar Jateng, Yuni menyatakan bahwa ia akan berupaya dalam menumbuhkan kecintaam generasi muda terhadap warisan leluhurnya. (RQ/Yn)