JAKARTA – Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya merespons tanggapan Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid.
Sebagaimana diketahui, Jazilul Fawaid menilai skema duet pemersatu bangsa usulan Surya Paloh, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belum kuat.
Willy merespons pernyataan Jazilul dengan santai. Dia memahami bahwa setiap partai politik (parpol) punya pandangan berbeda.
“Ya itu pandangan dari teman-teman PKB, silahkan saja. Tentu masing-masing kita punya preferensi yang berbeda-beda, kami saling menghormati,” kata Willy Aditya saat dihubungi, Senin (27/6/2022).
Dilanjutkannya, NasDem sudah siap dengan segala risiko yang berpotensi hadir seiring usulan duet pemersatu bangsa itu.
Namun, Willy berujar bahwa NasDem punya tiga kandidat yang bakal diusung menjadi capres, yakni Amies Baswedan, Jenderal TNI Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo.
Kemudian ketiga kandidat tersebut, lanjutnya, harus dipromosikan secara berimbang ke semua parpol.
“Semua pilihan politik tentu ada resikonya, ada yang menerima, ada yang menolak. Itu sebuah hal yang wajar saja dalam kehidupan kita,” tuturnya.
Lantas, Willy pun tidak mempermasalahkan jika ada komentar miring terkait duet pemersatu bangsa ini.
“Enggak apa-apa, senyum kita masih banyak.”
PKB Sebut Duet Pemersatu Bangsa Belum Kuat. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai skema duet tersebut belum kuat.
“Karena dua-duanya (Ganjar-Anies) belum memiliki prestasi dan track record yang kuat dalam kegiatan kerukunan maupun persatuan bangsa,” kata Gus Jazilul, sapaan akrabnya, kepada wartawan, Minggu (26/6).
Lebih lanjut Gus Jazilul mengatakan, jika saat ini sudah melemparkan skema duet pemersatu bangsa ke publik, ia meyakini hal tersebut bukanlah solusi yang baik untuk menghindari pemilu tanpa polarisasi.
Sebab, menurutnya jika skema duet pemersatu bangsa disebutkan di awal, akan membuat para elit politik tidak bisa duduk bersama.
“Tapi kalau sekarang dimunculkan sosoknya, justru itu menjadi poros yang memberikan tekanan terhadap pihak yang lain,” ucapnya.
Lagi pula, Wakil Ketua MPR RI itu menyebut bahwa sosok yang disebutkan oleh Partai NasDem tersebut tidak memiliki kapasitas untuk mempersatukan bangsa dalam pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.
“Kalau dua nama itu dilempar ke publik, saya yakin itu bukan solusi untuk menemukan duet pemersatu bangsa. Sebab Anies maupun Ganjar tidak memiliki kapasitas untuk itu,” ujarnya.