LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS – – Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto bincang santai bersama H, Ardiyansyah, atau yang dikenal Bang Aca, Direktur Radar Lampung Group, di Cafe Aspirasi Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (20-6-2020).
Acara Talkshow kurang lebih selama 40 menit itu Nanang Ermanto tampak santai menceritakan tentang perjalanan hidupnya dari anak jalanan hingga memimpin Kabupaten Lampung Selatan.
Menurut mantan Kepala Desa dua periode di desa Way Galih Kecamatan Tanjung Bintang itu, bahwa perjalanan hidup itu semua tidak ada yang menyangka. Itu semua berkat peran orang tua yang luar biasa dengan penuh kasih sayang dan perjuangan untuk menyekolahkan anak-anaknya.
“Jika berbicara belasan tahun silam sapa menyangka jika bisa menjadi bupati, ini semua adalah anugerah tentunya berkat doa orang tua dan izin Allah swt. serta peran serta semua masyarakat memberikan amanah yang harus kami jalani meski banyak lagi masalah yang harus saya selasaikan dan kami hadapi. “ujarnya.
Dikatakan pada masa Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) perjalanan yang luar biasa, SD saja samapi 5 kali pindah, eranya dulu kalau gak nakal ga ngetop. SMP kelas 1 semester 1 saya pindah ke Jakarta di Wisma Handayani yang di kelola departemen Sosial, rehabilitas anak nakal.
“Saya kembali ke Lampung untuk ikut masuk SMA, Tapi tidak semudah yang saya bayangkan, banyak hambatan yang harus dilalui, Kerena asal sekolah, namanya Sekolah Luar Biasa (SLB) anak nakal dan banyak penolakan dari pihak sekolah bahkan sempat berdebat dengan kepala sekolah akibat di tolak.
Saya ingin punya masa depan pak, saya ingin sekolah.
Bapak ini bukan seorang pendidik. Sayamau sekolah ditolak. Bagaimana jika bapak punya anak ditolak mau masuk sekolah?. “kata Nanang menceritakan perjalanan hidupnya di hadapan Direktur Radar Lampung Grup.Bang Caca sapaan akrabnya.
Lebih lanjut Nanang menceritakan, akhirnya saya di terima SMA Tunas Harapan, Tegineneng yang merupakan milik pak Dul hadi, setelah 2 Tahun dan menjelang kenaikan ke kelas 3 pihak sekolah baru mengetahui asal sekolah.
Singkat cerita di Desa Way Galih saya mengenal organisasi dan pertama kali masuk Organisasi kepemudaan dan masuk kerja sebagai Satpam namun pekerjaannya lebih kearah Centang. Itulah sekelumit kisah perjalanan Bupati Lampung Selatan. H, Nanang Ermanto.
Saat di singgung terkait kepemimpinanya, Nanang menjelaskan, usai dirinya menerima amanah pada 2 Agustus 2018 silam sebagai Pelaksana tugas (Plt) Bupati, dirinya langsung menghadapi tiga persoalan besar yang terjadi di tahun yang sama.
Banjir Bandang pada April 2018 yang merusak sejumlah infrastruktur di pusat Kota Kalianda, pembenahan birokrasi pasca OTT hingga bencana tsunami pada 22 Desember 2018 akibat longsornya Anak Gunung Krakatau yang meluluh lantakkan pesisir di wilayah Kecamatan Rajabasa hingga menelan 123 korban jiwa.
“Tiga persoalan besar terjadi di Tahun 2018. Nyaris bersamaan. Banjir bandang, tsunami birokrasi hingga tsunami beneran pada 22 Desember 2018,”ujar Nanang.
Namun, lewat perjalanan hidup serta pengalamannya dalam berorganisasi, akhirnya Nanang Ermanto berhasil mengurai permasalahan satu demi satu.
Jembatan Patriot sebagai urat nadi perekonomian di kota Kalianda, akhirnya tuntas dibangun tanpa menggunkan dana APBD. Dengan kepiawaiannya, Nanang mampu menggandeng para Pelaku Usaha di Lampung Selatan untuk turut berkontribusi membangun Lampung Selatan, bukan hanya pembangunan jembatan patroit, namun di sektor lainnya juga.
Demikian halnya dengan bencana tsunami, Nanang Ermanto berhasil meyakinkan semua elemen masyarakat untuk bahu membahu menuntaskan musibah yang terjadi di penghujung Tahun 2018.
Keterlibatan elemen masyarakat, Dunia Usaha, Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, TNI, Polri serta elemen lainnya, secara perlahan dapat menuntaskan persoalan tsunami. Dan saat ini, sedang dalam proses pembangunan hunian tetap (huntap).
Lebih lanjut Nanang Ermanto menuturkan, untuk menuntaskan semua persoalan, Nanang lebih mengutamakan kebersamaan dan kegotong royongan. Dikalangan Birokrasi, Nanang membangun pola kebersamaan dan kegotong royongan. Berkali-kali dia mengingatkan jajarannya untuk menyingkirkan ego sektoral. Baginya, kebersamaan dan kegotong royongan akan mampu menuntaskan semua persoalan yang terjadi.
“Yang dirasakan setelah ada kebersamaan adalah hasil yang luar biasa. Ketegangan tidak akan menginspirasi kita untuk menciptakan inovasi,” ujar Nanang.
Termasuk yang sedang kita lakukan saat ini, dengan kebersamaan, kami dapat membangun ruang terbuka hijau di GOR Way Handak, Kalianda, dengan tidak menggunakan dana APBD. Membangun Agrowisata serta Agrowisata Edukasi di lahan sekitar 2 hektar lebih di area Rumah Dinas,” tambah Nanang.
“Saat ini, kami pun akan memanfaatkan lahan tidur milik kami untuk dikembangkan menjadi kebun pembenihan (nursery) untuk tanaman perkebunan,”tambah Nanang lagi.
Mengenai penanganan Covid-19 di Lampung Selatan, Nanang Ermanto kembali menjelaskan semangat serta kekompakan berbagai elemen yang tak kenal lelah merupakan kunci utama yang membuat Lampung Selatan Nol Kasus Covid-19 sejak 12 Juni hingga sekarang.
“Kami kompak. TNI, Polri, DPRD serta Forkopimda lainnya kompak. Penanganan Covid-19 dilakukan secara bersama mulai dari tim Gugus Tugas Desa hingga Tim Gugus Tugas Kabupaten,” jelas Nanang.
“Nol kasus Covid-19 sejak 12 Juni 2020 merupakan kerja keras semua pihak. Oleh karenanya, pada kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih pada tim Gugus Tugas dari mulai tingkat Dusun hingga tingkat Kabupaten,” imbuhnya.
Memasuki session ketiga atau session akhir, perbincangan lebih mengarah pada tema politik seputar Pemilihan Kepala Daerah secara serentak yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang.
Nanang menjelaskan, pengalamannya selama hampir dua tahun yang di ibaratkan menakhodai kapal yang nyaris tenggelam hingga akhirnya mampu berlabuh dengan selamat, menjadikannya modal untuk maju mengikuti kontestasi yang akan dihelat di 270 Daerah di Indonesia secara serentak pada 9 Desember 2020.
“Semoga semuanya berjalan lancar. Pesta Demokrasi tidak menjadikan perpecahan pada masyarakat Lampung Selatan,” tutup Nanang yang kemudian acara dilanjutkan dengan membubuhkan tanda tangan pada banner “Ngopi Bareng Bang Aca” yang terpasang pada dinding sebagai background bincang santai. (Sg) .