Ini Daftar Raja dan Sultan Ikut Tudang Ade’ di Lutra dan ke Lutim, Komentar Kadis Parawisata Kebudayaan

LIFESTYLE241 Dilihat
banner 728x90

LUWU UTARA, INFODESANEWS – Pelaksanaan Tudang Ade'(duduk adat) dan Festival Kuliner berbahan dasar sagu di Bumi Lamaranginang(Lutra, red), Sulawesi-Selatan(Sulsel) sebagai rangkaian kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke-13 di Kedatuan Luwu berlangsung meriah. Kemeriahan yang melahirkan pujian dari tamu agung ini memang layak diapresiasi.

Pasalnya, para Raja dan Sultan se-Nusantara dan Mancanegara hadir membawa senyum, dan pulang juga membawa senyum. Sekali lagi, sebuah kesuksesan yang patut diapresiasi.

Bupati Luwu Utara mengawali sambutannya dengan mengutip salah satu kalimat pembuka dari Chapter I La Galigo, sebuah sureg atau babak terpanjang di dunia yang telah mendapatkan pengakuan dari Unesco sebagai warisan dunia.

“Narekko Nalupuko Mittamako Ritenganna Baebunta artinya, Kalau kamu lapar, maka masuklah di wilayah Kemakolean Baebunta. Kemakolean Baebunta adalah wilayah yang masuk ke dalam kekuasaan Kedatuan Luwu,” ujar Indah Putri Indriani.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Beri Promo 1 Juta Pembeli, Free 1 Juta Bagi Satu Orang Hanya 2 Hari: Ini Dibilang Manager Planet Surf Dengan Nuansa dan Model Terbaru

Kemudian Bupati Luwu Utara melanjutkan bahwa, secara administrasi, Kemakolean Baebunta berada di wilayah Kabupaten Luwu Utara. “Inilah yang kemudian mengilhami pelaksanaan Tudang Ade’ dan Festival Kuliner berbahan sagu sebagai rangkaian kegiatan Festival Keraton Nusantara ke-13 di Kedatuan Luwu,” terang Bupati.

Masih tentang kalimat tersebut, Indah menjelaskan bahwa Tana Luwu kaya akan sumber daya alam.

“Tana Luwu adalah tanah yang diturunkan dan dihamparkan, tanah yang diberkati Allah Swt. Tanah yang di dalamnya harus dipastikan tidak ada orang yang menangis karena kelaparan. Arti bebasnya adalah kalau lapar tidak usah ke mana-mana, datang saja di Tana Luwu,” ujar Bupati.

Sementara itu Kepala Dinas(Kadis) Pariwisata Kebudayaan, Yasir Taba terilhat tak mampu menahan rasa bahagianya. “Terima kasih kepada panitia yang telah berjuang meluangkan waktu dan pikiran untuk menyukseskan acara ini. Juga kepada peserta, aparat keamanan yang bekerja maksimal menciptakan kenyamanan, terkhusus kepada Bupati yang terus memberikan motivasi kepada kami,” ucap Yasir Taba.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Sejarah Indonesia: Dari Prasejarah hingga Kolonialisme

Yasir Taba memberikan daftar nama-nama Raja dan Sultan yang datang ke Bumi Lamaranginang juluksn Kabupaten Lutra dan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Luwu Timur yang berjuluk Bumi Batara Guru.

Ini daftarnya, Kerajaan Puri Singaraja 2 orang, Kesultanan Deli 2 orang, Kerajaan Mempawah Amantubillah 8 orang, Kesultanan Riau Lingga 2 orang, Kerajaan Palu 16 orang berangkat dan langsung pulang ke Palu.

Kerajaan Puri Agung Klungkung 2 orang, Kerajaan Gontar 1 orang, Kerajaan Mekongga 3 orang, Kerajaan Siau 1 orang, Kesultanan Bulungan 2 orang, Kesultanan Serdang 1 orang, Kerajaan Puri Gde Jelantik 2 orang, Kerajaan Kinali Pasaman Barat 2 orang.

Sementara Sambas bersama Bupatinya, Pelalawan Riau, Kedatuan Keangugan Lampung, Kedatuan Soppeng, Budayawan dari Malaysia, Perwakilan Pemkab Toraja Utara, Kesultanan Pelalawan Riau dan Kerajaan Poleang Moronene.(yustus)

banner 728x90