BLORA, INFODESANEWS – Mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Al Muhammad menggelar diskusi Lingkar Mahasiswa yang berlangsung di Mentul, Karangboyo, Cepu dengan pemantik diskusi Robiatul Maklufah yang sekaligus Presiden Mahasiswa IAI Al Muhammad Cepu.
Diskusi dihadiri oleh perwakilan Mahasiswa dari berbagai prodi yang terdapat di IAI Al Muhammad, di antaranya Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Pendidikan Islam Usia Dini (PIAUD), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Hukum Keluarga, dan Perbankan Syari’ah dari semester satu hingga semester tujuh.
“Diskusi Lingkar Mahasiswa ini, berlangsung sejak Januari 2024 dan rutin diselenggarakan setiap hari Jum’at dengan materi diskusi yang berbeda-beda,” tutur Robiatul Maklufah yang kerap dipanggil Kak Lulu.
Lebih lanjut, Kak Lulu juga menyampaikan tujuan diselenggarakannya Lingkar Mahasiswa ialah untuk melatih daya berpikir kritis para Mahasiswa agar tidak sekadar memberi kritik dari setiap permasalahan yang dihadapi di lingkungan masyarakat Blora dan sekitarnya secara khusus dan di Indonesia secara umum, namun juga bertanggung jawab untuk memberikan saran sebagai ikhtiar untuk menjadi agen perubahan.
Hadir pula dalam diskusi Lingkar Mahasiswa, Dosen IAI Al Muhammad, Santoso yang memandu dan mengarahkan terselenggaranya diskusi dari awal sampai akhir sesi.
Para Mahasiswa IAI Al Muhammad yang tergabung dalam diskusi Lingkar Mahasiswa dan dipimpin oleh Kak Lulu saling sepakat untuk berdiskusi mengenai tema “Latar Belakang yang Menjadikan Kabupaten Blora Sebagai Kabupaten Paling Sepi se-Jawa Tengah.
Diskusi terbagi menjadi empat kelompok di mana masing-masing kelompok terdiri dari empat Mahasiswa dari berbagai prodi di mana proses menentukan kelompok dilakukan secara acak sesuai dengan urutan tempat duduk.
“Proses penentuan kelompok yang dilakukan secara acak, bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar satu Mahasiswa dengan Mahasiswa yang lain, baik dari semester satu maupun semester akhir sehingga tidak terdapat kesenjangan antara senior dan junior. Semua sama, memiliki hak untuk
bersuara dan saling dengar pendapat,” tutur Muhammad Afan Faruq Al Hakim yang kerap dipanggil
Sementara itu Ketua Senat Mahasiswa IAI Al Muhammad, Afan mengatakan, terkait tema yang disepakati. Dimulai dari kelompok tiga yang menyoroti rendahnya UMR Blora sehingga mengakibatkan para pemuda memilih untuk merantau.
“Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, tidak ditunjang oleh peran stakeholder sehingga memaksa mereka untuk merantau supaya dapat memenuhi sandang, pangan dan papan secara layak. Hal ini yang mengakibatkan Blora tampak sepi baik ditinjau dari minimnya lapangan pekerjaan dengan upah yang layak, ataupun ditinjau dari luas wilayah Blora yang luas namun tidak dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Afan
Lanjutnya, jika kita kembalikan pada komitmen pemerintah Blora untuk mBangun Desa sebagai upaya pemerataan kualitas SDM, diperlukan kesadaran dari para perantau untuk mengabdikan dirinya bagi masyarakat sekitar agar dapat menunjang potensi Sumber Daya Alam (SDA)
“Sehingga dapat memaksimalkan luas wilayah Blora yang dikatakan belum maksimal secara pengelolaan, baik dijadikan sebagai tempat wisata ataupun pemanfaatan lingkungan sebagai bagian dari olah tanaman, seperti misalnya padi, jagung dan sebagainya,” tambahnya.(**).