JAKARTA – Presiden Joko Widodo menghadiri acara zikir dan doa kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 1 Agustus 2022. Acara ini juga digelar untuk mengawali rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Alhamdulillahirabbilalamin kita patut bersyukur pada malam hari ini kita bisa memperingati bulan kemerdekaan, memperingati 77 tahun Indonesia merdeka,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam tausiahnya mengajak seluruh masyarakat dan elemen bangsa untuk memanjatkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt kepada bangsa Indonesia, utamanya nikmat kemerdekaan.
“Ketika kita berada dalam kegelapan penjajahan, Allah memberikan sinar kepada kita dengan kemerdekaan. Ini juga ada kaitannya dengan perjuangan. Para pejuang bangsa untuk merebut kemerdekaan. Allah memang akan memberikan apabila kita ada usaha, ada kerja,” ujar Wapres Ma’ruf Amin.
Acara zikir kebangsaan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustaz Abdullah Sengkang. Setelah itu, K.H. Musthofa Aqiel Siradj selaku ketua penyelenggara membacakan laporannya yang antara lain menyampaikan bahwa peringatan hari ulang tahun ke-77 kemerdekaan RI tahun ini dilaksanakan dalam waktu yang luar biasa. Selain sebagai pemegang Presidensi G20, Indonesia juga termasuk berhasil menangani pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama dua tahun.
Ia juga menilai bahwa saat ini pemerintah terus menggandeng semua masyarakat bersinergi bersama untuk melakukan percepatan pemulihan ekonomi di semua sektor dan siap bangkit menghadapi berbagai tantangan yang ada termasuk tantangan global. Karena itu, menurutnya, tepat sekali jika peringatan ke-77 kemerdekaan RI tahun ini mengangkat tema “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.
“Melalui zikir dan doa bersama, semoga segala upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi dan sebagai tuan rumah G20 berjalan dengan lancar, manfaat, dan diridai Allah Swt.,” ujar K.H. Musthofa Aqiel Siradj.
Zikir kebangsaan sendiri dipimpin oleh K.H. Miftachul Akhyar. Sementara Habib Muhammad Luthfi bin Yahya memimpin doa kebangsaan dengan didampingi oleh lima tokoh lintas agama.
Acara zikir dan doa kebangsan ini turut dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, para tokoh lintas agama, para ulama, hingga para santri dari Majelis Zikir Hubbul Wathan yang berjumlah sekitar 500 orang.(Eric/@Gus)