Semarang, Infodesanews.com – Difable, bukan berarti terlahir tanpa bakat dan potensi untuk bisa hidup secara mandiri. Namun demikian, keberadaan difable ditengah masyarakat kurang mendapatkan ruang untuk berkreasi dan berusaha mandiri. Hal demikian disampaikan oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi saat memberikan sambutan dalam membuka peringatan HKSN (Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional) di gedung balaikota semarang. Dirinya menyatakan perlu adanya upaya bersama agar para penyandang difable bisa membaur seolah tanpa keterbatasan fisik. Kamis (28/12/2017)
“Kita cari CSR, kita bantu lewat program-program pemerintah. yang paling penting ini adalah bagaimana kita membangun karakter dari kawan-kawan difable yang ada di kota semarang saat ini.” katanya. “Mereka yang memilik keterbatasan fisik pasti dengan bantuan alat-alat bantu diharapkan bisa kemudian melaksanakan aktifitas yang lebih baik.” lanjut politisi PDIP tersebut dengan mantab. “Apakah cukup dengan itu? Tentu tidak. Buatlah lingkungan kawan-kawan itu bisa hidup di sekitar kita, tanpa kemudian kita mencibir atas apa yang mereka lakukan.” Tegasnya
Lebih lanjut, Walikota yang akrab disapa Mas Hendi juga memberkan apresiasi terhadap usaha keras dan niatan baik para penyandang difable dalam kepeduliannya terhadap mereka yang terkena musibah
“Saya salut dan memberikan apresiasi. Ini temen-temen sahabat difable juga punya yang namanya tim untuk bantuan bencana. Tim bantuan bencana ini mobilitasnya juga sangat tinggi, kita lihat dimana-mana selalu membantu. Kalau kita melihat mereka bisa saling membantu, Semestinya bapak ibu sekalian yang punya kehidupan yang normal tentunya bisa lebih dari para sahabat difable.” jelasnya
Selain itu, Walikota Hendrar juga mengingatkan untuk dapat bahu-membahu dalam menghilangkan beda perlakuan terhadap penyandang difable.
“Kemudian,.yang tidak kalah pentingnya adalah membangun semangat dan kepercayaan diri kawan-kawan penyandang difable. Yang masih punya kemampuan, semangat ini perlu diberdayakan sehingga mereka bisa mandiri. menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya. Bagi yang kakinya tidak mampu, saya rasa tangannya masih mampu melakukan pengetikan atau aplikasi shoftware. Nah, ini yang kita masih kita komunikasikan ke beberapa perusahaan yang ada di kota semarang. Termasuk di lingkungan yang mendasar di kora semarang, Pemkot. Jadi, kalau yang dibutuhkan adalah kemampuan pikiran, otak, saya rasa mereka mereka tidak ada persoalan dengan hal itu.” Ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Walikota yang pernah menjadi ketua KNPI jawa tengah tersebut juga menuturkan pentingnya persamaan hak dalam mendapatkan pendidikan.
“Hanya saja hari ini kita harus sampaikan ke banyak orang. Mulai dari masalah pendidikan, sering kali mereka kesulitan sekolah di sekolah umum. Saya sudah komunikasikan hal ini sejak lama dengan kepala dinas pendidikan. Bahwa ini tidak boleh terjadi lagi di kota semarang. Seperti tema pada hari ini Kesetiakawanan Sosial Nasional Adalah Perekat Keberagaman.” Pungkasnya.