KESEHATAN, INFODESANEWS | Hipertensi dan gangguan tidur memiliki hubungan yang saling mempengaruhi, di mana masing-masing dapat memperburuk kondisi yang lain. Hipertensi, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Namun, kurangnya tidur berkualitas juga dapat menjadi penyebab peningkatan tekanan darah. Berbagai jenis gangguan tidur seperti sleep apnea, insomnia, dan sindrom kaki gelisah sering kali ditemukan pada individu dengan hipertensi.
Sleep apnea adalah salah satu gangguan tidur yang paling umum terkait dengan hipertensi. Kondisi ini ditandai dengan berhentinya pernapasan secara sementara selama tidur, yang menyebabkan penurunan kadar oksigen. Ketika pernapasan terhenti, tubuh akan mengalami stres dan meningkatkan produksi hormon stres seperti adrenalin. Hal ini pada gilirannya dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah. Selain sleep apnea, insomnia juga merupakan gangguan tidur yang dapat berperan dalam menciptakan siklus hipertensi.
Ketika seseorang mengalami kesulitan tidur atau tidak mendapatkan tidur yang cukup, hormon yang mengatur tekanan darah akan terganggu. Akibatnya, resiko hipertensi pun meningkat. Sindrom kaki gelisah, di sisi lain, dapat mengganggu kualitas tidur, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah. Individu yang mengalami ketidaknyamanan ekstrem pada kakinya saat berbaring cenderung terpukul oleh gangguan tidur yang berkepanjangan, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kesehatan vaskular.