BANYUMAS, INFODESANEWS – Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Kabupaten Banyumas menggelar seminar tentang Parenting Education, Selasa (1/10) di Pendapa Sipanji, Purwokerto. Acara ini merupakan sebuah rangkaian dalam rangka HUT ke-14 HIMPAUDI Kabupaten Banyumas. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Erna Achmad Husein selaku Bunda Paud Banyumas, Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, Kepala Bidang Pembinaan PAUD Dinas Pendidikan Banyumas, Ketua HIMPAUDI Jawa Tengah dan Ketua HIMPAUDI Kabupaten Banyumas, serta 500 peserta yang merupakan pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini Kabupaten Banyumas.
Ketua HIMPAUDI Kabupaten Banyumas Ina Yukawati menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas khususnya kepada Bunda PAUD Erna Husein dan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas yang telah memberikan dorongan, dukungan, kerjasama, motivasi, dan apresiasi.
“Sejatinya, kegiatan ini merupakan sebuah program yang bermuara pada tujuan mulia yaitu mencerdaskan anak-anak bangsa. Utamanya adalah anak anak Banyumas, tanggungjawab ini ada di pundak kita,” tegasnya.
Sementara itu Bunda Paud Ny Erna Husein mengatakan program ini bertujuan untuk menggali kemampuan dan keterampilan pendidik melalui strategi persuasif kepada anak didik dan orangtua anak, agar terjalin sebuah keharmonisan serta kesinambungan untuk teruwujudnya cita cita membentuk sumberdaya manusia Banyumas yang berkualitas.
“Di HUT Ke-14 ini semogga bisa menjadi sebuah bahan evaluasi kinerja, konsolidasi, serta memantapkan komitmen untuk meningkatkan kualitas anak usia dini di Banyumas,” katanya
Menurutnya, pendidikan masa awal tumbuh kembang anak merupakan masa yang sangat penting, karena usia dini adalah fase kondusif untuk menanamkan kemampuan anak seperti moral, agama, mental, fisik, motorik, bahasa, kognitif, sosial dan seni.
“Paud merupakan pendidikan yang sangat penting dan genting, karena saat itulah anak mengembangkan potensi untuk meletakan pondasi dasar kemampuan, maka paud harus dipandang sebagai hal yang fundamental,” tambahnya.
Erna Husein juga menyinggung tentang masalah stunting di Banyumas. Menurutnya, Banyumas saat ini ada 10 desa dari 8 kecamatan yang menjadi lokus stunting. Erna meminta agar pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini di Banyumas dapat melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).
“Dengan adanya sosialisasi ini bertujuan sebagai upaya pencegahan stunting dan menurunkan angka stunting di Banyumas. Kita harus memperhatikan nutrisi dan pola asuh anak di 1000 hari pertama kehidupan, karena menjadi sebuah ujung tombak tumbuh kembang anak