KLATEN – INFODESANEWS, Baru-baru ini, unggahan beberapa foto di akun Twitter bernama SMPN 3 Bayat Klaten menjadi viral. Pasalnya, dalam unggahan tersebut nampak seorang guru sedang mengajar di dalam kelas mengggunakan helm. “Plafon rapuh. SMPN 3 BAYAT KLATEN JAWA-TENGAH,” tulis postingan yang diunggah pada 10 November 2019 itu.
Saat konfirmasi para wartawan, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kurikulum SMPN 3 Bayat, Sugian mengatakan bahwa pria yang ada di dalam foto tersebut bukanlah guru di sekolahnya. Akan tetapi, ia tak menampik jika ada ruangan di SMPN 3 Bayat yang rusak.
Sugian pun memastikan jika tidak ada guru di sekolahnya yang mengajar menggunakan helm. “Soal guru memakai helm itu tidak ada. Tapi ruang kelas atapnya rusak, itu iya,” kata Sugian, pada Senin (11/11).
Sugian kemudian menjelaskan bahwa meskipun ada kerusakan di beberapa titik, namun tetapi proses belajar di sekolahnya masih berjalan normal. Hal ini karena para siswa tidak terganggu hingga harus pindah lokasi. “Belajar mengajar tetap seperti biasa. Jadi tidak ada masalah,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan yang ada, di sekolah tersebut masih tampak beberapa tembok tiang dan atap yang retak. Selain itu, lantai teras dan kelas juga banyak yang ambles hingga keramiknya pun pecah.
Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana SMPN 3 Bayat, Romi Fitriyanto mengatakan jika kerusakan di ruang kelas di sekolahnya itu sudah dilaporkannya ke pihak dinas setempat. “Untuk ruang kelas yang rusak itu di kelas VII C. Dan kerusakan semua sudah kami laporkan ke dinas,” katanya.
Gedung itu pun usianya sudah cukup tua dan terakhir direhab tahun 2002-2003. Romi mengatakan jika kerusakan ruang kelas terletak pada atap. Sementara ini, atap yang berbahaya dicopot eternitnya sebagai antisipasi agar tak membahayakan siswa yang sedang berada di dalam kelas. “Dari sisi mutu bangunan sebelumnya bagus. Namun karena tanahnya gerak jadi mudah rusak,” kata Romi.
Akan tetapi, Plt Kepala Dinas Pendidikan Klaten Sri Nugroho mengungkapkan bahwa pihaknya belum mengetahui ada kerusakan di sekolah tersebut. “Belum ada laporan masuk,” katanya melalui pesan tertulis. (hr/ana/*)