SULSEL, INFODESANEWS – Hari Gizi Nasional (HGN) ke 61, diperingati pada 25 Januari 2021. Tahun ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengambil tema “Remaja Sehat, Bebas Anemia”.
Kepala Puskesmas (Kapus) Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Hairul Muslimin, SKM, saat ditemui media ini, Senin (25/1/2021), menjelaskan tema Hari Gizi Nasional tersebut relevan dengan kondisi saat ini.
Menurutnya, kasus pendarahan masih ditemukan pada ibu hamil dan ibu melahirkan, salah satunya ditengarai akibat anemia (rendahnya kadar Hemoglobin dalam darah) yang dialami ibu hamil.
“Kasus anemia pada ibu hamil menjadi perhatian serius, karena berpengaruh pada persalinan dan nyawa ibu hamil. Resiko pendarahan dan bahkan beberapa menjadi pemicu kematian ibu, di antaranya berkaitan dengan anemia. Untuk itu perlu diintervensi melalui upaya perbaikan gizi,” terang Hairul Muslimin.
Upaya pencegahan anemia, lanjutnya, mesti dilakukan sejak diri. Salah satunya melalui pencegahan anemia pada remaja putri sebagai calon ibu kelak.
“Remaja putri penting dipersiapkan sejak dini. Kasus anemia pada kelompok ini harus dicegah melalui upaya pemberian tablet Fe dan anjuran untuk mengkonsumsi makanan kaya zat besi, Vitamin B12 dan asam folat.” ujar Kapus Baebunta.
Makanan yang mengandung zat besi, diterangkan oleh Hairul Muslimin, di antaranya pada daging, telur, dan sayuran hijau. Sedangkan makanan yang banyak mengandung vitamin B12 antara lain : Hati, ikan, daging, telur, hewan unggas, dan susu.
Adapun makanan yang banyak mengandung asam folat seperti : sayuran hijau, kacang polong, nasi, roti, dan jeruk.
“Ibu hamil juga perlu dimotivasi untuk mencegah anemia melalui konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, vitamin B12 dan asam folat itu.” ujarnya.
Momentum peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-61 Tahun 2021, menurut Hairul Muslimin, dapat digunakan untuk lebih mengedukasi dan memotivasi masyarakat untuk bersama-sama mencegah anemia, dan mengadvokasi para pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian yang serius pada upaya pencegahan dan penanggulangan anemia.
“Bersinergi dalam mencegah anemia menjadi sebuah keniscayaan. Mari kita lindungi remaja putri dan ibu hamil dari bayang-bayang kelam anemia,” harapnya.(yus/ben)