Harga Gabah Menurun, Para Kepala Desa Di Purworejo Minta Keadilan Negara

NASIONAL108 Dilihat

PURWOREJO, INFODESANEWS | Keprihatinan dengan harga gabah yang sangat rendah, para Kepala Desa yang berada di Kecamatan Bayuurip Kabupaten Purworejo mengadakan musyawarah di ruang Desa Banyuurip Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, selasa, 2/3/2021.

Dalam kesempatan itu saat diwawancarai meidia, ketua Polosoro Kecamatan Bayuurip,  Cahyo Saptono S.Si, menyampaikan harga gabah di wilayah Kecamatan Bayuurib ini di rasakan sangat rendah dari pada tahun yang lalu, apa lagi kalau tahun ini di nilai dengan analisa pertanian, bahwa petani sangat di rugikan dan mungkin tidak sesuai dengan biaya oprasional juga biyaya produksi.

” Pastinya kalau untuk kehidupan para petani saya yakin minim sekali dengan harga gabah saat ini ” ucapanya.

Lebih jauh di sampaikan Saptono, Bahwa para petai di wilayahnya Desa sangat butuh keadilan negara untuk mengatasi masalah harga gabah yang sangat rendah ini.

” Dengan harga gabah yang terpuruk ini perekonomian warga kususnya di wilayah Kecamatan Bayuurip, bahkan di tingkat Kabupaten Purworejo sangat minim sekali dan akan terpuruk” ucapnya lagi.

perlu di ketahuiu harga saat ini satu kwintal gabah dengan harga Rp 300.000 sampai 330.000 Rupiah,Jika di analisa usaha petani misal satu iring sawah dengan perhitungam harga gabah sekarang bisa menghasilkan Rp 3.300.000 hasil semuanya, sementara biyayanya sekitar Rp 1.500.000, kalau misalnya ini buruh tani hanya menggarap bukan pemilik ini bisa mendapatkan hasil 1.700.000 , kalau sudah di kurangi dengan biaya hanya bisa menghasilkan 200 ribu sampai 500 ribu dalam satu musim panem.

” Kalau di banding dengan tahun kemaren jauh sekali karena tahun kemaren bisa per 1kilonya bisa sampai haraga 4000/1 kg”.

Sementara itu dari Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo Tri Astuty Andayani, dari Kabib Pangan menyampaikan, terkaid harga padi turun, warga harus bisa menahan diri, jika harga sudah membaik baru melepaskan gabah ke penjual.

” Kami di sini sudah ada kegiatan indek jual misal harga turun tahan dulu di kelompok Gapoktan kalau missal harga pasaran sudah baik maka Padi akan di lepas atau di jual, bahwa sudah ada lumbung lumbung yang sudah dapat bantuan dari Dinas yang dari APBD 1 maupun dari anggaran DAK mestinya fungsinya seperti itu,” ujarnya.

” Salah satunya selain untuk bencana juga tenden jual, jadi misal harga rendah seperti ini barang bisa di simpan atau di serap di lumbung kalau sudah harga baik bisa keluarkan” pungkasnya.( Fauzi)

Berita Terkait

Baca Juga