Habib Alwy Harap Langkahnya Ikuti Diklatsar Banser diikuti para Habaib Muda

INFODESA122 Dilihat

KARANGANYAR, INFODESANEWS.COM – Habib Alwy bin Nuh al Haddad mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Pendidikan Kepemimpinan Dasar (PKD) Ansor di Balaidesa Sroyo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar, akhir pekan lalu. Saat dimintai keterangan dengan tegas, Habib Alwy menyatakan langkahnya tersebut diikuti para habaib muda.

“Habib Alwy ngendiko kalau beliau yang akan mengawali ikut Banser agar habib-habib muda khususnya di Solo raya bisa mencontoh langkah beliau,” kata Suwanto S.PdI, ketua PC GP Ansor Karanganyar saat dimintai keterangan persnya, Senin, (8/7/2019) malam.

Menurut Iwan, sapaan akrabnya, Habib Alwy bertekad menjadi Banser lantaran terinspirasi dari Habib Luthfi bin Yahya, seorang tokoh sufi asal Pekalongan. “Beliau (Habib Alwy) juga terinspirasi dari Maulana Habib Luthfi yang begitu cinta kepada Banser, dan sudah saatnya NU dan Habaib bersatu,” terangnya.

Selain Habib Alwy bin Nuh Al Haddad, dari 97 peserta Diklatsar dan 22 peserta PKD terdapat pula nama-nama tokoh setempat yang turut mengikuti Diklatsar Banser, diantaranya KH. Zuhaid el Qudsy LC, M.Ud, KH. Ahmad Muhtadi M.Pdi, dan KH. Suyuti S.Pd.

Iwan menjelaskan KH Zuhaid adalah seorang kiai lulusan Al Azar Kairo, Mesir yang dekat dengan Ansor-Banser. Karenanya, Zuhaid berusaha untuk dapat ikut merasakan apa yang dirasakan oleh para personil Banser.

“Beliau (Zuhaid) saat sangat dekat dengan sahabat-sahabat Ansor Banser di Karanganyar,” bebernya, “Beliau mengikuti Diklatsar Banser disamping ingin memberikan semangat kepada para sahabat lain yang ikut menjadi peserta, juga ingin merasakan apa yang dirasakan oleh sahabat-sahabat banser dalam diklat, dan ternyata beliau mengaku sangat berat ketika ingin menjadi banser,” ujarnya.

Peserta lain, KH Ahmad Muhtadi adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS) di kantor Kementrian Agama Karanganyar. “Beliau adalah Kasi bidang pontren Kemenag Kabupaten Karanganyar. Sebenarnya beliau dulu pernah aktif sebagai Banser tapi belum pernah merasakan Diklatsar, akhirnya beliau bisa merasakan beratnya Diklatsar di Kabupaten Karanganyar dan beliau pun mengaku bamgga bisa mengikuti Diklatsar,” bebernya.

Adanya ketiga tokoh tersebut dalam peserta Diklatsar Banser, Iwan berharap minat menjadi seorang Ansor Banser diikuti pula oleh para ustadz, putra kiai dan habib muda. “Harapan saya ke depan, Diklatsar dan PKD diikuti juga oleh ustadz-ustadz muda alumni pondok pesantren, gus gus dan juga habib-habib muda, dengan demikian itu kualitas kader akan semakin meningkat dan organisasi (Ansor) akan berkembang dengan baik,” harapnya. (Rifqi)