Guna Antisipasi Wabah PMK Pada Sapi, Kota Bogor Tutup RPH Bubulak

NASIONAL2 Dilihat
banner 728x90

BOGOR, INFODESANEWS – Dengan adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan qurban yakni sapi. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor menutup Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Terpadu yang di wilayah Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, di tutup selama 14 hari.

Penutupan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) guna mengantisipasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan qurban, hal ini di ungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas S Rasmana, kepada media Senin, (06/06/22).

Anas S Rasmana mengungkapkan, bahwa ada 7 ekor sapi dari Jawa Tengah yang terjangkit gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

BACA SELENGKAPNYA :  Menko UKM Menutup Resmi Indonesia SDGs Corporate SUMMIT Tahun 2022 di Bali

Ia menjelaskan, bahwa sejak tanggal 03 Juni 2022 pihaknya mendapatkan laporan dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) adanya beberapa ekor sapi yang terjangkit penyakit tersebut.

“Sejak tanggal 3 Juni 2022, saya mendapat laporan dari unit RPH bahwa ada 7 ekor sapi yang terjangkit gejala klinis PMK. Oleh karena itu, mulai hari ini RPH ditutup sementara,” ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor Anas S. Rasmana kepada media.

Anas menegaskan, berdasarkan update dari DKPP Jawa Barat (Jabar) Kota Bogor statusnya masih nol terkait penyebaran PMK dari 26 Kota dan Kabupaten se-Jabar.

BACA SELENGKAPNYA :  Tiga Langkah Usulan Presiden Jokowi Pada High-level Dialogue On Global Development

“Meskipun 7 ekor ini gejala klinis PMK, tetapi belum ada hewan yang positif PMK secara resmi. Jadi masih belum ada di Kota Bogor. Dan hasilnya setelah penanganan, 4 ekor sudah sembuh dan 3 ekor lainnya sedang pemulihan,” jelasnya.

Kemudian Anas mengatakan, meski RPH ditutup, namun pelayanan pemotongan hewan masih berjalan.
Ia mengaku, 7 sapi yang terjangkit gejala klinis PMK telah diisolasi dan dipisahkan dengan hewan sapi yang memang kondisinya masih sehat.

“Selain penutupan RPH terpadu, konsentrasi kami tetap pada kesehatan kondisi sapi seperti pemberian vitamin hingga pengecekan suhu secara berkala,” pungkasnya.***Myd

banner 728x90