BLORA, INFODESANEWS | Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, bersama Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM., pada Senin siang (11/10/2021) mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Pandemi Covid-19 tingkat Provinsi Jawa Tengah yang dipimpin oleh Gubernur Ganjar Pranowo, SH., M.IP., secara daring.
Bertempat di Ruang Pertemuan Setda Kabupaten Blora, rakor juga diikuti perwakilan Forkopimda, Sekda, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Dinas Kesehatan, dan OPD terkait lainnya.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Ganjar Pranowo menyoroti banyaknya Kabupaten yang naik menjadi level 3 pada penerapan PPKM periode 5-18 Oktober 2021 karena masih belum tercukupinya capaian vaksinasi di setiap daerah.
“Kemarin banyak Bupati/Walikota yang ngontak saya karena daerahnya kembali ke level 3, ternyata indikatornya vaksinasi rendah, belum mencaai 50 persen dari jumlah sasaran. Maka inilah yang akan menjadi fokus kita. Meskipun angka kasus positif terus menurun, vaksinasi harus terus digenjot. Maka harus ada komunikasi yang baik untuk percepatan dan distribusi vaksinya,” ucap Gubernur Ganjar.
“Kami siap membantu daerah-daerah yang capaian vaksinasinya masih rendah. Habis rapat ini akan kami perintahkan Kepala Dinas Kesehatan segera komunikasi dengan seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Silahkan dilaporkan kemampuan vaksinasi dan kuota vaksin yang ada. Jika masih, segera habiskan. Maka kita akan mintakan stok lagi ke Menkes,” tegas Ganjar.
Adapun untuk Blora, Gubernur Ganjar Pranowo menyoroti masih rendahnya tingkat vaksinasi di kalangan lansia. Yang mana saat ini data per 10 Oktober 2021 capaian vaksinasi lansia di Kabupaten Blora baru mencapai 33 persen. Pihaknya berharap Pemkab bisa melakukan inovasi untuk percepatan vaksinasi lansia.
“Karena vaksinasi lansia juga menjadi salah satu indikator penetapan level PPKM. Kendalanya apa bisa disampaikan, inshaAllah kita dari provinsi siap membantu Pak Bupati dan jajarannya di Blora,” tambah Ganjar.
Merespon arahan Gubernur Ganjar Pranowo, Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, pun menyampaikan bahwa pihaknya bersama jajaran Dinas Kesehatan dan TNI Polri siap melakukan percepatan vaksinasi hingga ke desa-desa.
“Saat ini vaksinasi keseluruhan se Kabupaten Bloa untuk dosis pertama baru 35’6 persen, sedangkan untuk lansia per 10 Oktober kemarin baru 33 persen. Oleh karena itu akan kita lakukan beberapa langkah strategis. Serbuan vaksinasi pedesaan akan kita gencarkan dengan menggandeng seluruh bidan desa, babinsa dan bhabinkamtibmas,” ucap Bupati Arief.
“Kita akan lakukan jemput bola ke desa-desa. Selain itu TNI Polri juga terus membantu kami melakukan vaksinasi di sekolah-sekolah, pondok pesantren, dan perguruan tinggi. RS daerah maupun swasta juga kita minta setiap Jumat-Sabtu melaksanakan vaksinasi untuk umum,” sambungnya.
Guna memperlancar kegiatan tersebut, Bupati yang akrab disapa Mas Arief ini pun meminta agar Gubernur bisa terus menambah kuota vaksin untuk Kabupaten Blora.
“Tenaga kami siap, namun terkadang stok vaksinnya menipis. Kami mohon Pak Gubernur bisa menambah kuota vaksin kepada daerah atau kabupaten yang capaiannya masih rendah seperti Blora ini,” pungkas Bupati.
Pihaknya berharap jika vaksinasi ini bisa terus digenjot maka target 50 persen masyarakat tervaksin bisa tercapai sehingga level PPKM Kabupaten Blora bisa naik ke level 2 bahkan level 1.
Untuk diketahui jumlah sasaran vaksinasi di Kabupaten Blora menurut Kepala Dinas Kesehatan Edi Widayat, S.Pd., M.Kes., MH., secara umum sebanyak 715.441 jiwa. Sedangkan untuk sasaran lansia sebanyak 111.318 jiwa.
“Per 10 Oktober kemarin, capaian vaksinasi kita 35,6 persen dari 715.441 jiwa, yakni baru 254.718 jiwa. Sedangkan lansia yang sudah tervaksin 30,5 persen atau 33.920 jiwa dari target 111.318 jiwa,” ungkap Edi Widayat.
Rakor tersebut juga diikuti seluruh Bupati/Walikota se Jawa Tengah. Yang mana seluruh Kabupaten/Kota diminta untuk mempersiapkan kepulangan atlet dan rombongan peserta PON XX Papua 2021, guna karantina sementara setibanya di Jawa Tengah sebelum pulang ke keluarga masing-masing. Sebagai bentuk antisipasi penyebaran Covid-19 dan malaria. *Tim/Red.