SULSEL, INFODESANEWS | Sadis Pria di Luwu melakukan aksi penganiayaan dengan senjata tajam terjadi di sebuah kamar kost di Kelurahan Tampimis Radda, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, pada Senin (30/12/2024).
Dalam insiden ini, seorang pria berinisial MN (19) menggorok leher korban berinisial AC (20) setelah terjadi pertengkaran yang melibatkan penghuni kost wanita.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jody Dharma, pelaku berhasil ditangkap hanya dalam waktu dua jam setelah kejadian.
“Pelaku MN kami tangkap di Desa Malela, Kecamatan Suli, sekitar pukul 19.00 WITA bersama barang bukti berupa senjata tajam dengan gagang berwarna kuning hitam,” ujar AKP Jody, Selasa (31/12/2024).
Kejadian bermula saat pelaku, korban, dan beberapa teman lainnya sedang menggelar pesta minuman keras.
Pelaku menjadi marah setelah melihat korban bertengkar dengan penghuni kost wanita.
Dalam keadaan emosi, pelaku keluar untuk mengambil sebilah pisau dari kamar kost tetangga.
Dia kemudian menyerang korban dengan cara memegang rambut korban dari belakang dan menggorok lehernya.
Saat diinterogasi oleh polisi, pelaku mengaku perbuatannya dilakukan secara spontan tanpa perencanaan.
“Pelaku merasa jengkel dan emosi melihat korban bertengkar. Emosinya memuncak hingga ia melakukan tindakan tersebut,” jelas AKP Jody.
Setelah menerima laporan dari warga, Tim Resmob Polres Luwu yang dipimpin oleh Bripka Hamid Padang langsung bergerak cepat ke lokasi kejadian.
Berkat koordinasi yang sigap, pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan.
Saat ini, MN telah ditahan di Mako Polres Luwu untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penyidik dari Satreskrim Polres Luwu tengah mendalami motif dan kronologi kejadian tersebut.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena dilakukan secara spontan dan dipicu oleh emosi sesaat.
Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga emosi serta tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.
Penting untuk diketahui, semua pihak yang terlibat dalam kasus ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Aksi Sadis Pria di Luwu kembali mengingatkan pentingnya mengelola emosi dalam situasi konflik untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan yang berujung pada tewasnya seseorang.** Benny/Yustus