PATI, INFODESANEWS – Bupati Pati Haryanto bersama dengan Forkopimda menghadiri Dialog Lintas Agama dengan tema “Penguatan Moderasi Beragama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa” di Hotel Safin, Selasa (6/4).
Hadir juga dalam acara tersebut Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pati, perwakilan tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta beberapa stakeholder terkait.
Acara diawali dengan penyerahan Piagam Watu Gong dari FKUB Provinsi Jawa Tengah kepada Bupati. Selanjutnya, penyerahan cinderamata oleh pihak penyelenggara yaitu Kankemenag Pati kepada pihak narasumber.
Rupanya aksi terorisme yang akhir – akhir ini membuat gaduh masyarakat, merupakan salah satu hal yang melatar belakangi diadakannya dialog lintas agama ini.
Tujuannya antara lain untuk tetap menjaga agar masyarakat tetap kondusif serta jauh dari aksi teror.
Bupati Haryanto dalam sambutannya mengatakan bahwa kerjasama dalam penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan demi mewujudkan keamanan dan ketertiban di Kabupaten Pati.
Menurut Bupati, Indonesia memiliki masyarakat yang majemuk. Selain terdapat beberapa agama yang ada, otomatis sudut pandangnya pun berbeda – beda, tidak sama. Sebab yang diyakininya pun berbeda.
“Oleh karena itu, untuk menyikapi dan mengantisipasi kondisi semacam ini, memang melalui dialog. Yaitu dengan dialog yang dikemas seperti ini. Bila diantisipasi dengan membungkam orang untuk berpendapat, ya sangat tidak tepat. Sebab saat ini masyarakat memiliki kebebasan untuk berpendapat”, jelas Bupati.
Namun, lanjut Haryanto, apabila terlalu bebas memberikan kebebasan berpendapat, juga dapat menimbulkan dampak yang membahayakan persatuan dan kesatuan negara. “Sebagai contoh adalah ajaran keyakinan, yang mana apabila melakukan pengeboman pada pihak golongan yang berbeda keyakinan dengannya, maka saat itu juga dia akan dijemput oleh bidadari”, imbuhnya.
Bupati juga yakin bahwa semua agama tidak ada yang mengajarkan hal demikian. “Sebab mereka yang ekstrim itu pemikirannya seringkali adalah liberal dan sering menyalahkan pemerintah”, paparnya.
Sehingga melalui dialog yang dikemas untuk lintas agama dan lintas sektor, diharapkan dapat meredam kondisi yang ada saat ini.
Bila di Kabupaten Pati, lanjut Bupati, muncul indikasi skala kecil, menurutnya akan langsung segera ditangani.
Selain itu, Bupati pun menegaskan bahwa semenjak pihaknya menjabat, di periode pertama sampai dengan saat ini, tidak ada masalah, dan tidak ada kegaduhan maupun kisruh yang terjadi akibat pembangunan tempat ibadah oleh umat beragama.(@Gus)