JEMBER, INFODESANEWS – Fakultas Kedokteran Universitas Jember menyatakan kesiapan diri untuk menjadi pusat Agromedis pada tahun 2025 mendatang. Pernyataan itu disampaikan oleh Supangat Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jember (UNEJ) dalam acara Deklarasi FK UNEJ Pusat Agromedis 2025, di halaman depan Kampus FK, (31/10). Deklarasi dihadiri oleh para dosen, karyawan dan ratusan mahasiswa FK. Agromedis merupakan aplikasi ilmu kedokteran yang berfokus pada kesehatan masyarakat pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
“Hal ini adalah selaras dengan visi Universitas Jember yang bercita-cita ingin mewujudkan masyarakat Agroindustri. Oleh karena itu, sebagai bagian dari Universitas Jember kami ingin memberikan perhatian lebih pada kesehatan masyarakat yang berada dilingkungan pertanian dan perkebunan baik itu petani, keluarga petani serta konsumen produk pertanian,” ujar Supangat.
Supangat mengatakan, masyarakat pertanian perlu mendapatkan perhatian karena kerawanannya dalam terserang penyakit yang disebabkan oleh lingkungan luar mereka. Menurutnya, mereka sangat akrab dengan lingkungan penuh yang dengan bakteri, parasit ataupun nyamuk dan cacing yang sewaktu-waktu dapat mengancam kesehatan mereka.
“Secara umum penyakit itu disebabkab 5 hal, kecelakaan, tumor, infeksi, bawaan dan lainnya. Masalahnya adalah petani sangat berpotensi mendapatkan 5 hal itu. Bisa saja terjadi infeksi yang disebabkan oleh bakteri ataupun parasit akibat terjadinya kecekaan terkena sabetan arit. Bahkan paparan pestisida juga bisa menyebabkan terjadinya tumor dan kelainan bawaan,” lanjut Supangat.
Oleh karena itu, Supangat menjelaskan perlunya dilakukan pendampingan dan penyuluhan yang serius kepada para petani. Pendampingan tersebut bertujuan agar kesehatan mereka bisa lebih terjamin.
“Yang paling penting lagi adalah agar produk yang dihasilkan oleh para petani tidak mengandung pestisida yang membahayakan kesehatan konsumen. Oleh karena itu perlu adanya jaminan keamanan pangan pada produk yang dihasilkan mereka,” lanjut Supangat.
Oleh karena itu selain menjadi pusat Agromedis, Supangat juga ingin menjadikan FK Universitas Jember sebagai pusat sertifikasi makanan yang layak untuk dikonsumsi berdasarkan sandart kesehatan pangan.
“Sementara ini kan di Indonesia adanya label Halal saja yang dikeluarkan oleh MUI. Kedepan kami ingin produk makanan itu tidak hanya ada label halalnya saja tetapi juga dilengkapi label sehat dan aman untuk dikonsumsi,” jelas Dekan yang baru saja dilantik ini.
Untuk mewujudkan dua hal tersebut, FK telah membangun kerjasama dengan pusat agromedis yang ada beberapa negara. Salah satunya adalah Australia dansaat ini juga sedang mencoba membangun kerjasama dengan Jepang dan Jerman.
“Tentunya yang sangat kami harapkan nantinya adalah ketika ada masyarakat yang membutuhkan kajian tentang kesehatan masyarakat di wilayah pertanian ataupun perkebunan cukup datang ke FK UNEJ. Misalnya mengenai bisa ular ataupun binatang lain yang bisa mengancam kesehatan dan nyawa petani seperti cacing dan nyamuk maupun binatang yang lain,” pungkasnya. (moen/ahm/ich)