LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS — Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) Sapu Jagad Lampung Selatan, Zulfijar SE meminta lembaga survei terbuka jika memang merangkap menjadi konsultan politik bagi salah satu bakal calon dalam pemilihan kepala daerah Lampung Selatan 2024.
“Memang harusnya terbuka, jujur kepada masyarakat, bahwa memang merangkap sebagai konsultan politik yang notabene bagian dari tim sukses,” ujarnya, Selasa (27/8/2024)
Menurut Zulpijar tak menjadi masalah lembaga survey merangkap sebagai konsultan politik yang masuk bagian dalam tim sukses bakal calon kepala daerah, karena kata Zulpijar, memang belum ada aturan yang khusus mengatur masalah tersebut.
“Memang ada kaitannya, lembaga survey merangkap sebagai konsultan politik. Karena dari hasil survey, maka akan terbaca kondisi peta politik. Kemudian dari data tersebut, oleh konsultan politik dapat disimpulkan langkah selanjutnya yang akan diambil terkait dengan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang dihadapi oleh klien,” imbuhnya.
Namun demikian Zulfijar berharap lembaga survey tetap pada koridor terhadap hasil survey dengan berpegangan pada kode etik untuk menjaga integritas, transparansi dan independen. Hasil survey, terus Zulpijar, tidak untuk dijadikan alat propaganda untuk menggiring opini masyarakat.
“Lembaga survey boleh saja salah soal hasil survey, tapi pantang bohong. Apalagi tujuannya sebagai alat propaganda untuk menggiring opini publik. Hal ini yang mestinya diwaspadai oleh semua pihak dari sejak awal,” tutur Zulpijar.
Selain itu, sebagai bagian dari tim sukses pemenangan calon kepala daerah, masih kata Zulpijar, dana yang digunakan oleh lembaga survei tersebut patut dipertanyakan. Karena menurutnya dana yang digunakan lembaga survei yang menjadi bagian tim pemenangan, tergolong biaya kampanye. Maka, penggunaan dana itu harus dilaporkan.
“Itu bagian dari tim pemenangan. Bisa masuk kategori dana kampanye atau pendampingan kampanye untuk mendampingi bagaimana popularitas seseorang kandidat bisa naik,” tukasnya.
Sebelumnya diwartakan, salah satu anggota tim pemenangan bakal calon pemilihan kepala daerah Lampung Selatan, Egi Radityo Pratama (ERP), bernama Amiza Rezika disinyalir merupakan salah satu pekerja dari lembaga survey Poltracking Indonesia (PI). Alumni FKIP Universitas Lampung 2023 itu diketahui memiliki jabatan sebagai Koordinator surveyor untuk Wilayah Lampung.
Keberadaan Amiza Rezika diketahui bagian dari tim sukses ERP, berawal dari didatanginya posko timses ERP di Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan oleh sejumlah warga setempat. Di posko tersebut, warga mendapati ada 10 orang yang mengaku mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lampung yang salah satunya adalah Amiza Rezika yang diakui sebagai kordinator lapangan.
10 orang mahasiswa tersebut mengaku hanya sebagai relawan yang bertugas membagikan stiker, pamflet dan kaos ERP dengan cara door to door dari rumah ke rumah setiap warga. Terindikasi kegiatan 10 orang tersebut diselipi dengan money politik.
Belakangan, Amiza Rezika merespon terkait terbitnya pemberitaan awal. Melalui sambungan aplikasi perpesanan WhatsApp, Amiza Rezika menyatakan sudah tidak lagi bekerja di Poltracking Indonesia.
“Saya pernah menjadi surveyor di Poltracking dan lembaga survei lainnya ketika (masih) mahasiswa,” sebutnya seraya menolak aktifitasnya itu dikaitkan dengan lembaga survey tersebut.
Sementara, Ketua Bawaslu Lampung Selatan Wazaki, berkali-kali dihubungi untuk diminta tanggapannya tidak merespon. Sejumlah pesan yang dikirim melalui aplikasi perpesanan WhatsApp sama sekali tidak ditanggapi.(Tim/Ronald)