Dua Lagi Sembuh dari Klaster Temboro, Tapi Satu Positif Lagi dari Klaster Rumpun Keluarga

NASIONAL245 Dilihat
banner 728x90

SULSEL(LUTRA), INFODESANEWS – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Luwu Utara, Komang Krisna, kembali merilis data perkembangan covid-19 per 25 Mei 2020. Menurut laporan dia, ada penambahan kasus sembuh sebanyak dua orang dari klaster Temboro, tapi di sisi lain terdapat penambahan satu kasus konfirmasi positif covid-19 dari klaster rumpun keluarga.

“Yang dinyatakan sembuh bertambah sebanyak dua orang, sehingga jumlah kasus keseluruhan yang sembuh menjadi 24 orang, tapi kami juga menerima laporan bahwa ada kasus konfirmasi positif covid-19 berasal dari klaster rumpun keluarga sebanyak satu orang inisial RH (56) yang berdomisili di Kecamatan Masamba,” ungkap Komang, Senin (25/5/2020), di Masamba.

Komang menyebutkan, status RH adalah orang tanpa gejala (OTG), dan terkonfirmasi positif berdasarkan hasil swab test atau uji PCR. Itu setelah Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan Luwu Utara melakukan contact tracing dari klaster rumpun keluarga. “Hingga saat ini total kasus positif dari klaster rumpun keluarga sebanyak sembilan orang,” ungkap dia.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
RSUD dr. R . Soetijono Blora Terus Berinovasi Dengan Dua Layanan Pandawa

Atas penambahan kasus positif ini, TGC Dinkes Lutra kembali akan melakukan contact tracing terhadap seluruh tetangga yang berdekatan dengan kasus tersebut yang pernah kontak erat dengan konfirmasi positif covid-19. “Rencananya RH akan dibawa ke Makassar untuk dilakukan proses pemulihan di sana,” terang Kabid Pencegahan dan pengendalian Dinkes Lutra ini.

Masih Komang, pertumbuhan kasus baru saat ini meningkat. Hal ini disebabkan banyak faktor, di antaranya karakter penduduk yang sangat menyukai keramaian, pesta, ngopi bareng, dan aktivitas sosial lainnya. “Gelombang kasus bervariasi antarwilayah dan ini akan memperpanjang periode pertumbuhan jumlah kasus secara keseluruhan,” ujar dia mengingatkan.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Polisi Bekuk Pelaku Kasus Penggelapan dan Penipuan

Faktor lainnya, lanjut Komang Krisna, yaitu adanya jumlah populasi rentan yang sangat besar, yang juga berbanding lurus dengan jumlah kepadatan penduduk yang sangat tinggi, terutama di kota-kota besar, serta mobilitas penduduk yang juga sangat tinggi sebagai carrier covid-19. “Hal ini patut kita waspadai bersama,” tandas dia.

Sampai hari ini, Senin 25 Mei 2020, orang dalam pemantauan mencapai 193 orang. 190 selesai pemantauan, dan tiga orang dalam proses pemantauan. Untuk kasus pasien dalam pengawasan (PDP) ada 26 orang, 24 sehat, satu dirawat dan satu meninggal. sementara kasus positif kini berjumlah 41 kasus, 24 sembuh, dan 17 orang masih dikarantina. (yustus)

banner 728x90