SURAKARTA, INFODESANEWS – Dinas Lingkungan Hidup kota Surakarta mengajarkan pembuatan pupuk kompos kepada 24 calon duta adiwiyata Siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dan tim bank sampah sekolah.
Kegiatan tersebut bertujuan agar warga sekolah teredukasi dan mengoptimalkan manfaat akan sampah organik.
Narasumber Sri Mulayani dari DLH Solo mengatakan, pelatihan pembuatan pupuk kompos untuk warga sekolah merupakan salah satu cara agar sampah bisa dimanfaatkan secara benar dan tidak mencemari alam.
”Sampah organik bisa dimanfaatkan dengan baik. Selain itu berguna untuk menyuburkan tanaman, dari DLH tadi 3 personel ada bapak Sapto, dan ibu Yayas” katanya usai kegiatan.
5 Cara membuat pupuk kompos dengan sampah rumah tangga, yaitu pertama Pisahkan sampah organic dan an organic (plastic, kaleng, karet, dan kertas). Sampah organic berupa sisa makanan, kulit buah, daun, sisa sayuran. Cacah sampah hingga ukurannya menjadi kecil.
Kedua, Masukkan sampah organic kedalam tong komposter, kemudian semprot dengan cairan bio activator, tutup tong komposter.
Ketiga, Ulangi langkah no 1-2 hingga tong komposter menjadi penuh. Setelah tong terisi penuh, diamkan selama satu bulan.
Keempat, Setelah satu bulan panenlah pupuk cair organik, dengan cara buka kran di bawah tong komposter. (untuk penggunaannya 1 bagian pupuk cair organic dicampurdengan 10 bagian air).
Kelima, Setelah pupuk cairnya dipanen, selanjutnya keluarhan kompos padatnya untuk dikeringkan. Kompos yang telah kering kemudian di ayak supaya dihasilkan kualitas yang seragam, selanjutnya kompos siap digunakan.
Adapun Cara pembuatan bio activator, di antaranya sediakan air sebanyak 1 L. 2 sendok makan gula pasir, dan terasi dapur dengan ukuran 2 x 2 cm ( ½bungkus ), lalu Larutkan gula pasir dan terasi kedalam 1L Air. Aduk hingga rata dan diamkan minimal selama 1 hari. Kemuadian baru digunakan.
Menggunakan Bio Aktivator dengan EM4, sediakan Air sebanyak 1 L, Cairan EM4 sebanyak 60 ml, Larutkancairan EM4 kedalam 1L, adukhinggamerata dan Diamkan minimal selama 1 hari, baru bio actor dapat digunakan.
Sementara itu, Ayla Najwa F.A menuturkan, ”Saya senang dan seru bisa mengikuti kegiatan ini, karena bisa menambah ilmu dan mengerti tentang pembuatan pupuk kompos cair dan padat, mulai dari bahan sampah daun, sampah basah dapur rumah tangga, seperti tangkai sayuran, kulit buah pisang, jeruk, apel, dll,”tuturnya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko, menekankan bahwa kegiatan pelatihan pembuatan kompos merupakan salah satu uapaya membangun karakter (character building) dan akan terus dikembangkan.
”Ini bukti SD Muh 1 Solo peduli lingkungan dan berwawasan lingkungan, membantu pemerintah dan kita telah memiliki Bank sampah atas keprihatinan masyarakat kekinian terutama generasi milenial akan lingkungan hidup, yang semakin hari dipenuhi sampah, baik organik maupun anorganik, Kami mengajak civitas akademika khususnya dan masyarakat umum lebih peduli terhadap alam sekitar menjaga alam Nusantara Indonesia,” tutupnya.*** Jatmiko/Ag