Dinas Kesehatan Lutra Gandeng Tiga Perangkat Daerah, Inovasi Sejagad Sehat Diluncurkan

banner 728x90

SULSEL, INFODESANEWS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Luwu Utara (Lutra) Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) meluncurkan inovasi ‘SEJAGAD SEHAT’.

Inovasi ini adalah akronim dari Sinergi Sektoral dalam Pemenuhan Hak Jaminan Kesehatan Bayi Baru Lahir di Kabupaten Luwu Utara, khusus bayi baru lahir di bawah usia 3 bulan.

“Sejagad Sehat ini adalah inovasi kami di Bidang Pelayanan Kesehatan tentang jaminan kesehatan. Di mana jaminan kesehatan merupakan salah satu indikatior kinerja kami di Bidang Yankes,” sebut Nurul Sukma Ariefianty, Kepala Bidang (Kabid), Rabu 17 Juli 2024 pada media ini via whatsapp.

Nurul mengatakan, dalam implementasinya, pihaknya menggandeng tiga perangkat daerah yakni, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Sosial (Dinsos), serta Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP).

Selain tiga perangkat daerah tersebut, pihaknya juga menggandeng BPJS Kesehatan serta Ikatan Bidang Indonesia (IBI) Luwu Utara dalam penerapan inovasi ini.

“Inovasi yang kami gagas ini adalah inovasi yang bersifat kolaboratif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah jaminan kesehatan atau BPJS,” ungkap Nurul.

BACA SELENGKAPNYA :  34 Pejabat Struktural di lingkungan Pemkab Pati Hari ini Dilantik Bupati Pati

Ia menyebutkan, inovasi Sejagad Sehat ini bertujuan untuk memenuhi jaminan kesehatan pada masyarakat, khususnya bayi baru lahir usia di bawah 3 bulan yang ada di Bumi Lamaranginang julukan Kabupaten Luwu Utara.

“Jaminan kesehatan masyarakat, khususnya bayi baru lahir ini sering kita temui banyak terjadi penonaktifan BPJS bayi usia 3 bulan di tengah-tengah masyarakat,” terangnya.

“Salah satu penyebabnya adalah bayi yang lahir itu belum memiliki dokumen kependudukan, sehingga pada saat lahir, bayi tersebut di-input pada aplikasi BPJS dengan menggunakan nama Bayi Nyonya atau nama ibunya,” ujarnya.

Dengan kondisi itu, lanjut Nurul, dikhawatirkan ibu bayi atau keluarganya mengabaikan dokumen kependudukan terhadap bayinya tersebut. “Status ini secara otomatis nonaktif saat di usia 3 bulan jika tidak di-update, dan keluarga si bayi selalu abai terhadap dokumen bayinya,” imbuhnya.

Dikatakannya, pemenuhan jaminan kesehatan terhadap bayi yang baru lahir sangat penting untuk dilaksanakan. Apalagi, kata dia, regulasi terkait hal itu makin menguatkan urgensinya.

BACA SELENGKAPNYA :  Tidak Bisa Lari !!! Polisi Ciduk 52 Sepeda Motor

“Jaminan tersebut dapat kita lihat dalam Perpres Nomor 82 Tahun 2018, khususnya pasal 16 dan 46. Di mana pada pasal itu telah diatur manfaat jaminan kesehatan bagi bayi baru lahir,” terangnya.

Untuk itu, ia berharap, dengan hadirnya inovasi Sejagad Sehat ini, bayi yang baru lahir ini sudah bisa mendapatkan jaminan kesehatan yang baik di semua fasilitas kesehatan yang ada.

“Dengan inovasi ini juga, harapan kami semua bayi lahir di Luwu Utara akan memiliki dokumen kependudukan dan juga jaminan kesehatan dari BPJS sesuai jaminan orangtuanya,” harapnya.

Tak hanya itu, dengan inovasi ini juga, ibu hamil bisa terlayani dengan mudah, cepat, dan tuntas. “Kita juga berharap ibu hamil bisa terlayani dengan mudah, cepat, dan tuntas, terkait administrasi kependudukannya,” jelas Nurul yang juga Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Luwu Utara.** Beny/Yus.

banner 728x90