BANYUMAS, INFODESANEWS – Dinas Arsip dan Pepustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Banyumas menggelar Pameran Perpustakaan dan Arsip 2019 di halaman dinas pada Kamis (3/10). Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Forkopimda, Asisten Administrasi Setda Nugroho Purwo Adi, Asisten Pemerintah dan Kesra Srie Yono, Jajaran Arsip dan Perpustakaan Nasional, jajaran OPD, beberapa kepala Dinas Arpusda se- Barlingmascakeb, pimpinan BUMN/BUMD, serta beberapa kepala dinas se- Kabupaten Banyumas.
Kepala Dinas Arpusda Joko Wikanto mengatakan maksud pameran adalah sebagai wisata edukasi, yang menumbuhkan kecintaan buku pada anak. Serta sebagai sarana refreshing, dan menambah ilmu di kalangan masyarakat. Pantia mengharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan budaya membaca sebagai kebutuhan pokok masyarakat, mewujudkan layanan prima dalam memberikan informasi kepada masyarakat melalui bahan bacaan, serta memberikan informasi tentang arsip.
Selain bazar buku, terdapat beberap rangkaian kegiatan yang turut memeriahkan pameran ini, yaitu talkshow tentang perpus, talkshow tentang kearsipan, talkshow kecantikan dan kesehatan, talkshow berbagi kecombrang, bedah buku, lomba foto, lomba bercerita untuk SD, lomba karaoke dangdut, lomba menulis artikel populer, lomba mendongeng untuk guru Paud dan TK, lomba mewarnai untuk TK dan SD, dan lomba menggambar bagi siswa SMP/SMA.
“Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada elemen-elemen yang memberikan dukungan penuh seperti Bank Indonesia (BI), Bank Jateng, Pemerintah Kabupaten Banyumas, Dinas Arsip dan Perpustakaan Nasional serta penerbit lokal dan nasional yang telah bekerjasama demi terlaksananya kegiatan ini,” katanya
Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Jawa Tengah Sapta Hermawati mengatakan, bahwa bangsa yang besar ditandai dengan masyarakatnya yang memiliki keberadaban yg tinggi, serta program literasi tidak hanya berbicara tentang bebas buta aksara, tetapi tentang kecakapan hidup agar bisa bersaing.
“Membaca dapat mengubah pola pikir sempit menjadi luas, dari yang apa adanya menjadi komprehensif,” tegasnya.
Sejak tahun 2016 lalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menggencarkan program GLN (Gerakan Literasi Nasional) yang merupakam implementasi permen no 23 tahun 2015 ttg penumbuhan budi pekerti.
Sapta berharap Gerakan ini tidak hanya dilakukan di kalangan kementerian, tapi di berbagai elemen masyarakat dan GLN diharapkan menjadi pendukung keluarga, sekolah, masyrakat kota hingga daaerah yang terpencil
“Pameran ini adalah celah perubahan. Bagi perpustakaan sebagai ruang khusus, dimana tiap individu dapat mendapatkan manfaat dari keunikan ruang peprustakaan dan perpustakaan harus disesuaikan dengan kondisi kultur masyarakat sehingga menambah nilai bagi masyrakat, dan harus menjadi tempat menarik, sehingga menjadi landmark yang patut dibanggakan,” tambahnya.
Bupati Achmad Husein dalam sambutan yang disampaikan oleh Asisten Administrasi Nugroho Purwoadi berharap bahwa, dengan adanya pameran ini dapat dijadikan sebagai sebuah sarana yang strategis untuk wujudkan kualitas SDM cerdas yang mau dan mampu berfikir maju, kreatif dan inovatif. (IB/YN)