KUDUS, INFODESANEWS – “Saya begini saja, terbuka apa adanya menjalani dan silahkan koreksi, saya seneng”, ujarnya saat menerima Tim Liputan Infodesanews di ruang kerjanya, Kepala Disbudpar Kabupaten Kudus, Selasa (11/08/2020)
Tetapi lain bagi seorang Bergas, “Ahh, semua saya jalani saja. Saya tidak terbebani, biasa saja, kalo ada yang salah yaa silahkan dikoreksi”, jelasnya.
“Malah seneng, saya ditunjukkan kurang dan salah saya”, lanjut Kepala Dinas yang berperawakan Gagah, bernama lengkap BERGAS.C.PRNANGGUNGAN, S.Sos., M.Si.
Untuk sukses menjadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Kudus, bagi banyak orang menilai sesuatu yang tidak mudah. Apalagi dimusim Covid yang serba protokol.
Sebagai Kabupaten terkecil se-Indonesia, tetapi sekaligus terkaya, Kudus memiliki lebih dari 75 destinasi wisata dan titik pengembangan. Selain Wisata Khas Kota Kretek dan Santri berupa Ziarah Sunan Muria dan Sunan Kudus. Juga Museum Jenang Mubarok Food sebagai Wisata Edukasi, Sejarah Kudus sejak abad 14 hingga sekarang.
“Saya tetap membuka arena Wisata, dengan waspada dan jaga diri, karena wisata sungguh menjadi sumber ekonomi bagi kita dan masyarakat. Membuka lapangan kerja dan pedagan – pedagang informal di sekitarnya kalau nggak kerja warga hidupnya bagaimana, makan apa?, iya kan?”, Bergas berseloroh menyahut obrolan.
Sedangkan terkait kebudayaan, dengan santai pula dijawabnya, “Bila ada pentas monggo saya persilahkan, tentu saja dengan norma yang ber laku, kalau keadaaan aman ya oke. Kalau waspada ya dibuat cara yang tetap berjalan dan menyenangkan”.
Begitu nampak luas ilmu serta pengalamannya sehingga terasa Sang Bergas ini selalu bijaksana dalam tutur kata. (MU/Rz/Ibnu)