Di Hari Tani Nasional, Dwi Riyanto Ikut Manen dan Berbagi Dengan Petani

INFODESA131 Dilihat

LAMPUNG SELATAN, INFODESNEWS — Sebagai bentuk keakraban seorang anggota DPRD bersama masyarakat di Hari Tani Nasional yang Ke-63 , Ketua Komisi I DPRD Lampung Selatan, dari Fraksi Gerindra Dwi Riyanto bagikan caping dan kaos serta sabun mandi kepada warga Desa Suban Kecamatan Merbau Mataram yang sedang memanen padi, Minggu (24/9/2023)

Langkah ini juga sebagai bentuk upaya memperkenalkan keberadaan ketua umun Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang juga konsen dengan dunia pertanian.

Menurutnya Petani merupakan salah satu ujung tombak yang menentukan ketersediaan pangan di setiap daerah.

“Sampai saat ini saja, saya masih bagian dari petani. Sejak remaja saya juga sudah bercocok tanam hingga sekarang, supaya tetap menjadi bagian,”ujar anggota Dewan yang berjuluk Konco Yasinan itu.

Dikatakan Hari Tani Nasional ditetapkan oleh Presiden Soekarno dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 169 Tahun 1963.

Tanggal 24 September dipilih bertepatan dengan tanggal ditetapkannya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) pada tahun 1960.

Melansir laman Kemendikbud RI, Hari Tani Nasional didedikasikan untuk memperingati bagaimana perjuangan golongan petani hingga pembebasan mereka dari kesengsaraan.

“Pada momen peringatan Hari Petani Nasional, masyarakat perlu mengingat dan memahami, bahwa eksistensi petani memainkan peran penting bagi negara agraris seperti Indonesia,”tegas anak buah Prabowo Subianto itu.

Indonesia sebagai negara dengan masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, gejolak perekonomian dan tingkat kesejahteraan masyarakat masih sangat bergantung pada kemapanan sektor pertanian.

“Oleh karena itu saya berharap para petani menjadikan Prabowo sebagai pilihan mereka pada Pilpres 2024 mendatang agar Indonesia menjadi Tanahnya Subur Petani Bersyukur Indonesia Makmur sesuai tema Hari Tani Nasional yang Ke-63 tahun 2023.

Diketahui dalam beberapa bulan terakhir, Kabupaten Lampung Selatan tengah dilanda kemarau. Hal ini memberi dampak yang cukup besar bagi para petani, termasuk petani padi di Desa Suban Kecamatan Merbau Mataram.

Sementara itu salah seorang Petani padi, Yanto mengaku bahwa padi yang ditanam sejak bulan Juni lalu sudah dapat di panen, meski hasilnya menurun.

“Alhamdulillah mas meski hasilnya tidak seperti di musim hujan, tapi bisa saya panen, meski menurun pendapatannya,”kata dia.

Ia mengatakan ada sebagian petani yang gagal panen dampak kemaru. Selama kemarau ini tidak ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekeringan selain menunggu hujan turun.

“Karena sawah daerah sini rata-rata sawah tadah hujan, bukan irigasi. Kalau irigasi setidaknya lebih mudah, sedangkan tadah hujan susah, harus menunggu hujan turun dulu,” ujarnya. (Red)