BLORA, INFODESANEWS – Desa Tempuran yang merupakan salah satu kawasan wisata unggulan di Kabupaten Blora merasa ketidakadilan terkait pembagian pendapatan pajak dari sektor pariwisata. Meski menjadi daerah dengan tingkat kunjungan wisata yang tinggi, desa ini belum mendapatkan manfaat signifikan dari penerimaan pajak, termasuk Bagi Hasil Pajak dan Retribusi (BHPR)
Kepala Desa Tempuran, Keman menyampaikan, meskipun Desa Tempuran menjadi pusat kegiatan pariwisata yang padat, penerimaan pajak dari sektor ini tidak berbeda dengan desa-desa lain yang tidak memiliki aktivitas wisata.
“Kami sama dengan desa-desa lain. Nominalnya dari Njejeruk yang kawasannya sama dengan kami, penduduknya sama, tidak ada perlakuan khusus bagi daerah terdampak kepadatan dan sumber pendapatan yang besar,” ujarnya.
Lanjutnya, padahal sebagai daerah wisata, Tempuran menghadapi berbagai dampak seperti peningkatan volume sampah, kebisingan, dan keramaian.
“Sebagai masyarakat yang terdampak mobilitas wisata tinggi, termasuk sampah dan kebisingan, berharap ada bagi hasil yang jelas dari pajak ini,” terangnya.