CILACAP, INFODESANEWS – Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Eko Margiyono memimpin penutupan pendidikan pembentukan Raider Batalyon Gabungan TNI – AD di lapangan kesatrian Amirul Isnaeni Daun Lumbung Jl. Veteran Kelurahan Tambakreja Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap, Jumat (21/12).
Penutupan dilakukan dalam upacara yang dipimpin Danjen Kopassus Mayjen TNI Eko Margiyono sebagai inspektur. Turut dihadir dalam upacara penutupan pendidikan raider, Mayjen TNI Wuryanto Staf Ahli Mabes TNI, Kolonel Inf Agustinus Dedi Danpusdiklatpassus, Kolonel Inf Lagan Asintel Kodam Bukitbarisan, Kolonel Inf Martin SM Turnip Danrindam Kodam XII/ TPR, Kolonel Laut (P) Teguh Iman Wibowo Danlanal Cilacap, Kolonel Inf Tarsono Kodiklat TNI, Kolonel Kav Dani Wardana, S. Sos, MM Danrem 071/WK, Kolonel Inf Indra Heri Pussenif, Kolonel Inf Hardo Kodiklat, Letkol Inf Wahyo Yuniartoto S.E M.Tr (Han) Dandim 0703/Cilacap, Letkol Inf Toni Sri Hartanto Danyonif Raider 900/SBW, Letkol Erwan Susanto Danyonif Raider 200/BN, Letkol Inf Candra, S.E., M.I.Pol Danyon 405/SK, Letkon Czi Widya Kodam VI, Kompol Budi Kabagren Polres Cilacap, Kapten Cpm Tarjono Dansubdenpom IV/I, unsur Forkompimda Cilacap, unsur Forkompincam Cilacap Selatan, Kalapas II B Cilacap serta dari DPRD Kabupaten Cilacap.
Danjen Kopassus Mayjen TNI Eko Margiyono menegaskan, upacara penutupan ini menandai berakhirnya masa 3 bulan pembentukan Raider bagi 750 prajurit dari Batalyon Gabungan TNI AD yang dinyatakan lulus.
Saat membacakan sambutan Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa, ia menyebutkan, Raider merupakan prajurit pilihan yang disiapkan untuk operasi khusus, meliputi Operasi Raid Penghancuran dan Raid Pembebasan Tawanan, Operasi Mobud (Mobil Udara), Operasi Lawan Gerilya dan Pertempuran Jarak Dekat, di segala bentuk medan dan cuaca.
“Tugas-tugas ini tersebut sejalan dengan peran satuan yang merupakan salah satu Satuan Pemukul di bawah Komando dan Pengendalian tingkat Korem dalam mengawal kedaulatan NKRI,” jelasnya.
Sehingga, lanjut dia, prajurit Raider memiliki kemampuan dan keterampilan jasmani di atas rata-rata, mulai dari berenang di laut hingga menembak.
Lebih lanjut dikatakan,lingkungan strategis dan teknologi saat ini berkembang sangat dinamis yang berdampak pada semakin beratnya ancaman dan tantangan yang dihadapi oleh negara-negara di dunia dalam menjaga keamanan dan mempertahankan kedaulatan negaranya masing-masing.
“Konsekuensinya, konsep peperangan juga ikut berkembang. Untuk menyesuaikan dengan hal tersebut, TNI AD terus berupaya mengembangkan organisasi, doktrin, Alutsista dan kemampuan satuan-satuannya,” ujarnya.
Termasuk dalam hal ini, kata dia, program TNI AD yang akan meningkatkan kemampuan batalyon reguler menjadi batalyon Raider.
Sadarilah bahwa konsekuensi menjadi prajurit Raider sangat berat karena para prajurit harus siap dan mampu melaksanakan operasi di segala medan dan cuaca. Oleh karena itu motto prajurit Raider Cepat, Senyap Tepat bukan hanya slogan semata tapi harus diwujudkan. “Tetaplah berlatih keras agar kemampuan yang dimiliki dapat terpelihara,” imbuhnya.
Kegiatan ditutup dengan penyematan massal tanda kelulusan Raider, seperti pemasangan baret, dan penyematan tanda kualifikasi oleh para pejabat, tamu undangan, dan keluarga yang hadir.
(Sutaryo)