PATI – Meski sudah mempunyai bekal dan pemahaman yang diberikan melalui manasik haji di masing-masing KBIH.” Namun, Bupati Pati tetap berpesan agar calon jamaah haji tetap memanfaatkan waktu yang ada untuk mempelajari dan mengkaji ilmu manasik haji yang diperoleh.
Karena, tambah Haryanto, rangkaian ibadah haji juga dipenuhi dengan aktivitas doa.“Yang penting adalah kita diberi sehat. Sebab apa, karena ibadah ini tidak hanya ibadah ritualnya saja, Rabu (18/5/22).
Tetapi ibadah fisik.”kita kesana kemari towaf dan lain-lain itu membutuhkan waktu. Mudah-mudahan nanti maktabnya tidak terlalu jauh, Jadi oleh karena itu kita membutuhkan fisik yang kuat”, kata Bupati Pati Saat diwawancarai Awak Media.
Masih lanjut, Calon jemaah haji masih mencapai 40.000 yang belum berangkat. Dengan antrian mencapai 40 tahun. Bahkan ia menyebut, di negara Malaysia antrian jamaah haji mencapai 100 tahun.
Bupati Pati Pun berharap terkait kondisi kesehatan calon jemaah haji harus dijaga baik mulai saat persiapan hingga nanti sepulangnya dari tanah suci.”Sebab itu merupakan hal terpenting guna menunjang aktifitas pada saat melaksanakan ibadah haji nantinya.
Haryanto mengaku sudah sembilan tahun memberangkatkan calon jamaah haji. Itupun belum pernah mendapat kloter kecil. Rata-rata kloternya antara 59 dan 60 lebih. Ia bersyukur, kali ni Kabupaten Pati mendapat kloter pertama.
“Mudah-mudahan pandemi Covid-19 semakin melandai. Apalagi Pak Presiden juga sudah memberikan kelonggaran dan kalau di ruang terbuka boleh buka masker. Mulane niki kulo wani buka masker niki. Biasane mboten wani buka masker”, jelas Bupati Pati.(@Gus)