JAKARTA, www.infodesanews.com I Tiga perempuan perupa adalah Ayu Arista Murti, Endang Lestari, dan Theresia Agustina Sitompul menaja pameran bersama mengusung tajuk “TIGA SISI, Jelajah dan Media” di Museum dan Cagar Budaya Unit Galeri Nasional Indonesia (GNI).
Gelaran pameran kelompok ini bakal dibuka di Gedung A GNI Jakarta, Kamis (13/06/2024) pukl 16.00 Wib, dalam “TIGA SISI: Jelajah dan Media” dibuka untuk umum mulai tanggal 14 Juni hingga 4 Juli 2024.
Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia, Jarot Mahendra mengapresiasi penyelenggaraan gelaran pameran ini. Dikatakannya melalui pameran ini kita dapat menyaksikan perjalanan kreatif ketiga perempuan perupa yang penuh tantangan dan dedikasi terhadap seni serta inovasi media
Jarot juga berharap dengan diselenggarakannya pameran ini di GNI, maka jangkauan khalayak akan semakin luas yang bisa memberi inspirasi serta wawasan pada publik, sekaligus memperkuat apresiasi terhadap potensi seni rupa Indonesia.
“Kita patut mengapresiasi proses kreatif ketiga perempuan ini yang menghadirkan karya-karyanya dalam pameran Tiga Sisi ini,” imbuh Jarot.
Pameran “TIGA SISI: Jelajah dan Media” dikuratori oleh Asikin Hasan, dan menghadirkan 97 karya. Seluruh karya tersebut merupakan hasil penjelajahan pemikiran, pengendapan batin, serta eksplorasi bentuk dan teknik yang telah dilakukan oleh ketiga perupa selama satu dekade terakhir”, kata jarot di hadapan awak media.
Asikin menyebut dalam catatan kuratorialnya, bahwa keahlian ketiga perempuan perupa ini berbeda-beda, Theresia di seni grafis, Ayu Arista di seni lukis, dan Endang di seni keramik. Perbedaan keahlian itu adalah bangunan kontras yang memperkaya warna dan rupa di antara karya-karya mereka
Sekaligus menjadi kunci untuk melengkapi satu sama lain. “Topik yang dibicarakan juga cukup beragam mengikuti kecenderungan masing-masing, namun ada satu kesamaan yakni hadirnya unsur-unsur yang mengandung kebaruan dalam karya, lintas media, dan lingkungan hidup,” ucap Asikin.
Ketiga perempuan perupa ini memiliki latar belakang pendidikan yang sama dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, meski dari angkatan dan minat yang berbeda. Masing-masing menampilkan keunikan dalam berekspresi melalui seni rupa.
Tiga Sosok Peremumpuan Perupa Tiga Sisi Adalah Ayu Arista Murti, perempuan perupa ini lahir di Surabaya pada tahun 1979, mengkhususkan diri dalam seni lukis, visual, patung, dan instalasi. Eksperimennya dengan media campuran di atas kanvas dan kertas,serta penggunaan material daur ulang, terutamaplastik, mencerminkan upaya artistiknya dalam mengungkap pelbagai pertanyaan terkait alam dan kehidupan.
Sedangkan perupa Endang Lestari, lahir di Banda Aceh pada tahun 1976, mengeksplorasi karya-karya trimatra dan instalasi melalui media lempung dan dwimatra dengan efek-efek grafis. Karya-karyanya mencerminkan ketertarikan pada investigasi bawah sadar dan hubungannya dengan alam, sejarah, dan memori.
Perupa lainnya Theresia Agustina Sitompul, kelahiran Pasuruan tahun 1981, berfokus pada seni grafis, patung, dan instalasi. Dengan teknik cetak karbon sebagai grafis alternatif serta mengangkat proses/praktek kerja cetak mencetak, ia merunut kembali objek-objek yang terkait dengan masa kecil dan kehidupan sehari-hari.
Pameran Kelompok “TIGA SISI: Jelajah dan Media” ini terbuka untuk publik mulai tanggal 14 Juni – 4 Juli 2024 di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, pada pukul 09.00 – 19.00 WIB. Pengunjung diharuskan melakukan registrasi online terlebih dahulu melalui laman web gni.kemdikbud.go.id/kunjungi-kami.
Selain menikmati pameran public juga bisa mengikuti kegiatan lokakarya “Mengenal Media Lebih Dekat” yang digelar Jumat, 14 Juni 2024 pukul 14.00 WIB. Informasi pendaftaran program dan informasi lainnya terkait pameran dapat diakses melalui akun resmi Instagram @galerinasional.
Galeri Nasional Indonesia Galeri Nasional Indonesia (GNI) merupakan museum seni rupa modern dan kontemporer milik Negara yang berkedudukan di Daerah Khusus Jakarta.
Sesuai dengan tugas dan fungsinya, GNI melaksanakan pengkajian, pengumpulan, registrasi, perawatan, pengamanan, pameran dan publikasi karya seni rupa berupa lukisan, sketsa, grafis, patung, keramik, desain grafis, ilustrasi, fotografi, seni kriya, seni instalasi, seni media, dan media alternatif lainnya yang dapat dikategorikan sebagai karya seni rupa modern dan kontemporer.
Kini pengelolaan GNI bernaung di bawah Museum dan Cagar Budaya (MCB) yang merupakan salah satu Badan Layanan Umum Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional.
Tentang Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency/IHA) Indonesian Heritage Agency (IHA) merupakan Badan Layanan Umum di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia.
Terbentuk pada tahun 2022 dan diresmikan menjadi badan layanan umum per 1 September 2023, IHA mempunyai visi menjadi institusi yang bersifat kolaboratif dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya.
IHA mengedepankan peningkatan pelayanan yang berbasis perlindungan sebagai prioritas utama. Dengan merangkul kreativitas dan mengusung semangat kolaborasi yang inklusif. IHA secara kolektif berkontribusi untuk membuka wawasan apresiasi mendalam terhadap warisan budaya Indonesia yang beragam”, tutup Asikin.(red)