Cagar Budaya Sumur Pitu Pengging Membutuhkan Perhatian Pemda

INFODESA351 Dilihat
banner 728x90

BLORA,INFODESANEWS – Peninggalan sejarah yang ada di indonesia memang sangatlah banyak tersebar diseluruh pelosok nusantara dengan berbagai macam bentuk peninggalan.

Salah satunya CAGAR BUDAYA “Kawasan Sumur Pitu Pengging” atau biasa disebut “Sumur Pitu” yang berada di desa Mojowetan Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Selasa,(23/10/2018).

Lokasi Sumur Pitu ini berada didukuh Wadas desa Mojowetan lebih tepatnya dibelakang SMP N 2 BANJAREJO.Sumur Pitu sudah ada sejak jaman kerajaan yang terdiri atas Sumur Guru,Sumur Palangan,Sumur Bata,Sumur Gumuling,Sumur Goweng,Sumur Klampok,dan Sumur Gowak.Sumur tertua dari ketujuh sumur ini ialah Sumur Gumuling dan diantara ketujuh sumur ini ada 3 sumur yang kering pada saat musim kemarau panjang.Menurut cerita Sumur Pitu dulunya digunakan sebagai sendang atau pemandian oleh putri kerajaan,bahkan sampai saat ini sering ditemukan benda-benda peninggalan ditempat ini.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Pansus DPRD Lamsel Minta Dinas PU-PR Lebih Ketat Dalam PengawasanTerhadap Pekerjaan

Salah satu tokoh masyarakat,Tarmidi (55 tahun) mengungkapkan kepada infodesanews,sejarah dan asalusul penemuan Sumur Pitu ini dulunya sejarah terpendam,

” Pada tahun 1950-an tokoh masyarakat beserta warga desa Mojowetan membongkar tempat ini dan ditemukan sumur-sumur ditempat ini.Ketika dihitung berjumlah 7 sumur sehingga tempat ini dinamakan Sumur Pitu dan pada tahun 1960-an tempat ini sempat digunakan oleh masyarakat desa Mojowetan untuk acara tahunan sedekah bumi yang pada saat itu salah satu hiburannya ialah kesenian kethoprak,”ujar Tarmidi

Lebih lanjut Tarmidi menambahkan, Banyak pengunjung yang datang ditempat ini dari siang sampai malam dan puncak keramaian ialah pada awal sampai akhir bulan suro.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Tumbuhkan Karakter Pribadi, Serka Bustamin Berikan Materi Kepemimpinan Siswa SMP Negeri 2 Muara Jawa

” Pengunjung yang datang bukan hanya dari masyarakat desa Mojowetan atau Blora namun juga dari berbagai macam penjuru daerah seperti Pati,Surabaya,Jakarta,dll dengan maksud atau tujuan ritual tertentu.”ujarnya.

Namun keberadaan Sumur Pitu telah lama terabaikan sehingga timbul inisiatif dari tokoh masyarakat bersama warga Mojowetan serta dibantu kepala desa untuk membersihkan dan membangun tempat tersebut mulai dari akses menuju Sumur Pitu sampai lampu penerangan untuk tetap dapat dikunjungi dimalam hari serta pengembangan warung.Selain itu udara ditempat ini sangatlah sejuk dengan dikelilingi pohon jambu air membuat tempat ini nyaman untuk dikunjungi.

“Kami dan masyarakat berharap supaya Sumur Pitu diperhatikan dari pemerintah daerah atau dinas terkait untuk pengembangan wisata ditempat ini,” Tutup Tarmidi.( Andi)

banner 728x90