PATI, INFODESANEWS – Di halaman Pasar Puri Pati, sore tadi (19/5), Bupati Pati Haryanto me-launching Pasar Rakyat Online bekerjasama dengan Grab.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Saiful Arifin Arifin (Safin), Dandim 0718/Pati, Kapolres Pati, DPRD Pati dan para pimpinan OPD terkait.
“Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, diperlukan penataan sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah. Artinya, dalam berjualan, pedagang perlu menjaga jarak satu dengan yang lain sehingga tidak menjadikan kerumunan massa”, terang Bupati.
Tujuannya, lanjut Haryanto, ialah untuk menyelamatkan warga Kabupaten Pati.
“Saya bersama Pak Dandim, Pak Kapolres, dan Pak Wakil Bupati hampir tiap hari tiada henti-hentinya menyampaikan semacam ini tujuannya adalah agar warga Pati selamat dan sehat”, tegas Bupati.
Dalam kesempatan itu, ia juga masih mengutarakan keprihatinannya terkait kebakaran yang melanda Pasar Grosir Brambang Porda Juwana beberapa waktu lalu.
“Kami prihatin karena itu sebentar lagi akan kita bangun pasar darurat agar pedagang tetap bisa jualan. Tujuannya adalah agar ekonomi tetap jalan, karena kita belum tahu Covid-19 ini berakhir kapan”, ujar Bupati.
Karena itu, Haryanto meminta masyarakat agar tetap berhati-hati. “Diawali dengan menjaga kebersihan diri yaitu harus menerapkan pola hidup sehat. Itulah mengapa di sejumlah pasar rakyat di Kabupaten Pati juga kami berikan tempat cuci tangan portable, yang kalau dijumlahkan totalnya ada puluhan. Nah pengunjung mustinya juga harus pakai masker semua”, imbuhnya.
Lebih lanjut Bupati mengungkapkan bahwa akan ada pembagian sekitar 25 ribu masker secara bertahap. “Semua itu kerjasama dengan UMKM Kabupaten Pati. Sebab UMKM Kabupaten Pati dilibatkan dalam pembuatan masker yang bekerjasama dengan Pak Gubernur. Itu kita nomor dua se – Jawa Tengah. Sekian puluh ribu pekerjaan pembuatan masker itu diberikan untuk memberikan pekerjaan bagi UMKM di masa pandemi”, lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyinggung soal kepulangan buruh migran dari luar negeri. “Semua sudah kami rapid test. Dan alhamdulillah semua negatif tapi tetap kami minta untuk isolasi mandiri hingga 14 hari”,imbuhnya.
Terkait pasar rakyat online yang kerjasama dengan Grab, menurut Bupati hal itu bertujuan untuk memudahkan para pembeli dan pedagang.
“Jadi tidak hanya swalayan saja yang menggunakan Grab”, jelasnya.
Lalu kepada Kepala Pasar Puri, Bupati dalam kesempatan itu juga memberitahukan bahwa di pasar tersebut sudah disiapsiagakan pula mobil pemadam kebakaran. “Kemudian di Juwana ada 1 Damkar, Tayu 1 Damkar dan Kayen 1 Damkar guna memudahkan kalau mendadak terjadi kebakaran”, imbuhnya.
Sementara itu, guna menghindari konsleting listrik, Haryanto pun mewanti-wanti Kepala Pasar untuk tak bosan mengingatkan agar para penjual disiplin mengecek listrik sebelum pulang berdagang.
Berkenaan dengan hal itu, Bupati juga berharap semuanya bisa saling membantu dan bekerjasama dalam upaya pencegahan kebakaran.
“Kemudian saya ucapkan terima kasih juga pada Grab yang telah membantu pedagang. Setidaknya kini belanja online grab tak hanya di swalayan saja”, jelas Bupati.
Menanggapi hal itu Citylead Kudus Raya Grab Ardian Guritno mengatakan bahwa agenda hari ini adalah peluncuran pasar rakyat online di Kabupaten Pati menggunakan layanan grab asisten.
“Jadi kami informasikan grab asisten di sini adalah kita akan menjembatani kebutuhan antara masyarakat dengan pedagang pasar tradisional. Dan harapan kami di situasi pandemi Covid-19, perekonomian kabupaten Pati dari sisi pedagang dapat terbantu, tentu dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan physical distancing sehingga tidak terjadi kerumunan”, terangnya.
Ia pun berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dan segera hilang dari Kabupaten Pati.(@gus)