Bupati Bojonegoro Dan Wakil Bupati Blora Lakukan Groundbreaking Jembatan Luwihaji-Medalem

INFODESA88 Dilihat
banner 728x90

BLORA, INFODESANEWS  | Setelah puluhan tahun masyarakat Blora wilayah Selatan memimpikan adanya jembatan Sungai Bengawan Solo, akhirnya mimpi itu hari ini, mulai terwujud. Bupati Bojonegoro dr. Hj. Anna Muawanah bersama Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, M.Si pada hari Rabu (1/7/2020) ini melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan jembatan Luwihaji (Bojonegoro, Jatim) – Medalem (Blora, Jateng).

Groundbreaking dilakukan sebagai tanda resmi dimulainya proyek pembangunan jembatan kerjasama dua kabupaten beda provinsi ini, yang akan menghubungkan wilayah Kecamatan di Blora bagian selatan (Kradenan, Randublatung, Kedungtuban, Jati), dengan wilayah Kecamatan di Bojonegoro bagian barat daya (Ngraho, Margomulyo, Tambakrejo).

Masyarakat dari kedua wilayah yang berseberangan pun menyambut gembira adanya kegiatan groundbreaking ini, mereka ikut datang ke lokasi groundbreaking yang dilaksanakan di Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro (Jatim).

Hadir dalam acara tersebut jajaran Forkopimda Bojonegoro, anggota DPRD Bojonegoro, Kepala DPUBMPR Bojonegoro, dan OPD terknis terkait serta Forkopimcam setempat hingga Kades.

Sedangkan dari Kabupaten Blora, selain Wakil Bupati juga hadir anggota DPRD Blora dari Dapil 2 dan 3 (Warsit, dan Tri Yuli Setyowati), Kepala DPUPR, Kepala Bappeda, Forkopimcam Kradenan, dan Kades Medalem.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (DPUBMPR) Kabupaten Bojonegoro, Retno Wulandari ST, dalam laporannya menyampaikan bahwa jembatan ini merupakan infrastruktur jembatan yang melintas di atas sungai Bengawan Solo yang menghubungkan akses 2 wilayah, yaitu Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro dengan wilayah Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.

“Jembatan Luwihaji-Medalem dibangun dengan anggaran dari APBD tahun 2020 dari Kabupaten Bojongoro dan Kabupaten Blora dengan total pagu anggaran Rp. 97.632.864.000,” ucap Retno Wulandari ST.

Pembangunan jembatan ini menurutnya bertujuan untuk mendukung aksesbilitas masyarakat pada khususnya dan masyakarat sekitar pada umumnya dengan harapan dapat meningkatkan pergerakan masyarakat dan berdampak positif pada sektor ekonomi, sektor sosial, sektor jasa, pariwisata dan budaya, serta diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

“Jembatan ini akan membentang sepanjang 200 meter, yang akan terdiri dari 4 pilar dengan menggunakan rangka baja. Lebar jembatan keseluruhan 9 meter, untuk jalan 7 meter, sehingga kanan kiri terdapat trotoar pejalan kaki masing-masing satu meter,” jelas Retno Wulandari ST.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Deden Minta Peran Aktif Orang Tua Untuk Mengimplementasikan Perda Tentang Perlindungan Anak

Selain jembatan, menurutnya dalam proyek ini juga dilakukan pembangunan perkerasan jalan akses menuju jembatan dengan rigid beton bertulang selebar 7,5 meter, baik dari wilayah Blora maupun Bojonegoro.

Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman M.Si, mengawali sambutannya mewakili Bupati Blora Djoko Nugroho, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bojonegoro dan seluruh jajaran, bawa mimpi masyarakat Kabupaten Blora untuk memiliki jembatan akhirnya bisa terwujud.

“Mimpi mempunyai jembatan ini sudah lama, dan Alhamdulillah di era Bu Anna ini begitu beliau dilantik kami sowan kepada beliau, dan beliau langsung berkenan meninjau kesini dan tidak menunggu lama langsung diputuskan, semua saya tanggung, Luar biasa Bojonegoro. Kami mewakili Bapak Bupati dan masyarakat Blora mengucapkan terimakasih,” tutur Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, M.Si.

Wakil Bupati Arief Rohman menuturkan bahwa dengan dibangunnya jembatan tersebut masyakarat di Kabupaten Blora mendapat berkah, karena banyak warga Kradenan dan sekitarnya bisa semakin mudah memenuhi kebutuhan ekonomi dan pendidikannya.

“Banyak yang biasa berjualan ke Pasar Ngraho, begitu juga sekolah, banyak yang sekolah ke Ngraho termasuk ngaji. Dulu saat Bu Anna ke Medalem, ketika akan menyeberang pakai perahu bertemu seorang anak yang hendak berangkat ngaji. Ketika ditanya ngaji dimana, jawabnya ke Jawa Timur. Ada penjual kayu bakar, bahkan orang yang hendak silahturahmi ke mertua. Ini menandakan bahwa kedua wilayah telah terjalin hubungan ekonomi, pendidikan dan sosial yang erat,” ungkap Wabup Arief Rohman.

Dengan adanya jembatan ini, dirinya berharap pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah bisa semakin baik.

Wakil Bupati Arief Rohman juga berharap sinergi antara Blora dan Bojonegoro terus terjalin. Karena selain proyek jembatan ini, di Blora juga sedang ada proyek Bandara Ngloram yang dikerjakan Kementerian Perhubungan. Yang diharapkan Kabupaten Bojonegoro bisa menyumbang okupansi penumpang bandara.

“Alhamdulillah bandara juga sedang dibangun, semoga tahun depan sudah ada pesawat ATR-7 yang mendarat di Ngloram Cepu. Sehingga nanti warga Bojonegoro kalau mau ke Jakarta tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya, langsung lewat Cepu mendarat di Halim Perdana Kusuma,” tambah Wakil Bupati.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Jembatan Penghubung Antar Desa Terancam Ambruk

Bupati Bojonegoro, Dr. Hj. Anna Muawanah dalam sambutannya menyampaikan bahwa perencanaan pembangunan jembatan Luwihaji-Medalem juga atas persetujuan DPRD Kabupaten Bojonegoro.

“Pembangunan jembatan ini merupakan konsep pembangunan kawasan. Dengan dilaksanakannnya pembangunan jembatan banyak hal positif dan membawa manfaat. Pemkab Bojonegoro akan terus berkoordinasi dengan Kabupaten Blora dan ingin terus mengajak warga bersama-sama sehingga apa yang menjadi suatu perencanaan besar kedua pemerintahan dapat segera diwujudkan,” ucap Dr. Hj. Anna Muawanah.

“Insyaallah kita bisa manfaatkan ini untuk ekonomi, sosial, budaya, keagamaan dan sebagainya. Termasuk kami juga akan mensupport bandara Ngloram, karena juga akan memperkuat sarana transportasi. Karena kita tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya. Cukup ke Blora untuk naik pesawat.,” kata Bupati Anna Muawanah.

Pada kesempatan tersebut Bupati Anna Muawanah juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak sehingga pembangunan jembatan tersebut dapat terlaksana. Bupati juga berpesan agar pembangunan jembatan tersebut betul betul di awasi dan dicek, karena waktu tinggal 5 bulan.

“Time table harus betul-betul dihitung, semuanya harus disiapkan. Kalau bisa kerja 24 jam, pakai 3 sift. Kami yakin jika dari perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan, berjalan dengan baik, maka waktu 5 bulan itu bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Semoga Desember kita bisa resmikan, untuk nama nanti kita cari dulu dan minta masukan dari Pemkab Blora karena ini menghubungkan 2 wilayah Kabupaten,” pungkas Bupati Anna Muawanah.

Setelah groundbreaking yang dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan, rombongan melakukan tinjauan ke lokasi seberang yang ada di Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora dengan menggunakan perahu.

Terpisah, Warsit, selaku anggota DPRD Blora dari Dapil 3 (Kradenan, Randublatung, Jati) yang juga warga asli Kecamatan Kradenan merasa senang karena mimpi memiliki jembatan akhirnya bisa terkabul.

“Rencana adanya jembatan ini sudah ada sejak zamannya Pak Harto, tetapi hanya sebatas rencana saja. Alhamdulillah tahun ini bisa mulai dibangun. Kami selaku wakil rakyat ikut bersyukur dan berterimakasih kepada Pemkab Bojonegoro dan Pemkab Blora, yang kali ini diwakili Pak Arief. Semoga prosesnya lancar, aamiin,” ujar Warsit. (Tim Berita  Blora).

banner 728x90