” Dari rangking itu, di Blora terdapat kasus narkotika sebanyak 12 kasus dengan 17 tersangka, psikotropika terdapat 2 kasus dan 2 tersangka. Kemudian obat obatan berbahaya 12 kasus dengan 15 tersangka sehingga ada total 27 kasus dan 34 tersangka,” terangnya.
Atas sambutan saat di BNN, Bupati Arief Rohman mengucapkan terimakasih sudah diterima untuk bersilaturahmi. Tak hanya itu, Bupati yang suka melobi di pemerintah Pusat ini juga mengusulkan agar kantor BNNK di Blora ini bisa segera.
“Untuk menunjang hal itu, kami sudah siapkan lahan yang kita hibahkan dan kantor sementara juga sudah disiapkan sekaligus sampai sarana prasarana dan 17 staf juga disiapkan,” terangnya.
Menurutnya, wilayah Kabupaten Blora yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tentu ini rawan akan peredaran narkoba, sehingga pihaknya berharap berdirinya Kantor BNNK bisa segera terlaksana.
“Di wilayah Blora utamanya di wilayah Cepu kami ada konsep pembangunan kawasan Cepu Raya sebagai magnet pertumbuhan ekonomi bersama. Mohon dukungannya agar kantor BNNK ini bisa berdiri di Blora. mengingat kami di wilayah perbatasan dan di wilayah Pati raya belum ada kantor BNNK dan kami harapkan nantinya di Blora ini bisa terbentuk,” harapnya.*SM/Red