BLORA, INFODESANEWS – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan pengawasan dan sidak. Namun faktanya masih ada makanan, obat, maupun produk perawatan kulit yang ilegal. Hal tersebut diucapkan Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto pada acara Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Obat dan Makanan Aman bersama BPOM di Blora, Jawa Tengah, Minggu (22/10/2023).
“Cek KLIK Obat dan Makanan Aman Dijamin BPOM Untuk membuat tubuh sehat, harus memperhatikan asupan yang masuk,” terang Edi Wuryanto Anggota Komisi IX DPR RI
Fraksi PDI Perjuangan, Dapil Jawa Tengah III
Edy mencontohkan salah satu dampak asupan makanan yang baik dan tidak bisa dilihat dari status stunting. Blora menjadi salah satu kabupaten/kota yang angka stuntingnya di atas nasional, yakni 25,8 persen.
“Mengapa orang bisa terkena stunting? Salah satunya karena makannya kurang gizi dan mengandung bahan yang tidak sehat,” terangnya.
Lanjutnya, untuk mengintervensi stunting, tidak hanya saat bayi lahir. Pada usia remaja, legiselator dari Dapil Jawa Tengah III ini menjelaskan bahwa kecukupan gizi harus dipenuhi. Selain itu pada remaja putri dapat mengkonsumsi kapsul penambah darah sesuai dengan program pemerintah pusat.
“Lalu saat hami juga harus makan makanan yang bergizi agar anak yang dikandung tercukupi gizinya,” ucap Edy.
Lebih lanjut, pangan bergizi tidak harus mahal. Menurut Edy, ada bahan pangan yang bisa didapat di sekitar masyarakat dan bisa dikonsumsi dengan mudah dan murah. Selain itu, jika membeli produk pangan, dia menyarankan agar yang sudah ada nomor registrasi dari BPOM. Terutama untuk makanan pabrikan.
“Dari sidak yang dilakukan BPOM, masih banyak makanan yang tidak punya izin. Bisa saja itu mengandung bahan yang tidak baik untuk tubuh,” kata Politikus PDI-Perjuangan itu.
Edy Wur menambahkan, misalnya saja mengandung pewarna sintetis, boraks, formalin, atau zat kimia berbahaya lainnya. Sehingga hadirnya BPOM ini dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat.
“Selain makanan, yang perlu diperhatikan adalah skincare,” kata Edy.
Minat masyarakat untuk tampil cantik semakin tinggi. Sehingga banyak produk skincare yang muncul di pasaran. Animo masyarakat ini dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggungjawab. Misalnya dengan mencampurkan bahan kimia yang dalam jangka pendek bisa memuat perubahan yang signifikan.
“Tetapi jika digunakan dalam waktu lama bisa berbahaya. Misalnya mengandung merkuri, hasilnya wajah jadi rusak,” imbuhnya.
Untuk itu dia berharap agar masyarakat untuk teliti sebelum mengkonsumsi atau menggunakan makanan, obat, atau perawatan kulit. Cara yang paling mudah adalah melakukan cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kadaluarsa (KLIK).
“Jika itu dilakukan, risiko masyarakat untuk terhindar produk makanan, obat, dan skincare ilegal bisa dilakukan,” tutur Edy.