BLORA,Infodesanews.com – Menyikapi kekeringan yang melanda desa-desa di saat musim kemarau ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora mulai menyiapkan penyaluran (droping) bantuan air bersih.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Blora, Sri Rahayu, ketika dihubungi Selasa (5/9/2017), mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan para kepala desa (kades) untuk melakukan pendataan wilayah yang terjadi kekeringan.
“Bantuan air bersih sudah kita upayakan untuk diajukan, tinggal nunggu anggaran cair. Dalam minggu-minggu ini akan segera disalurkan. Sudah ada 161 desa yang mengajukan bantuan air bersih, yang paling banyak desa-desa di Kecamatan Jati,” ucap Sri Rahayu yang akrab dipanggil Bu Yayuk ini.
Menurutnya, setiap desa akan diberikan bantuan dua truk tangki air bersih secara bertahap bergantian dengan desa-desa lainnya.
“Sasaran pertama nanti akan diberikan ke desa-desa di Kecamatan Jati terlebih dahulu, karena wilayah ini yang memiliki dampak kekeringan terparah jika dibandingkan dengan wilayah Kecamatan lainnya,” lanjutnya.
Berdasarkan data yang ada, Bu Yayuk menyatakan 161 desa yang mengajukan bantuan air bersih itu terdapat di 15 Kecamatan dari 16 Kecamatan se Kabupaten Blora, kecuali Kecamatan Kradenan.
“Kekeringan sementara ini ada dialami oleh 155.756 KK di 161 Desa, dengan luas terdampak 864,175 km2,” ujarnya.
Jika ada badan, perusahaan atau organisasi lain yang ingin memberikan donasi bantuan air bersih, ia mempersilahkan untuk melakukan koordinasi terlebih dahulu agar penyalurannya tidak tumpang tindih dengan jadwal BPBD.
“Kami harap para donatur bisa berkoordinasi dengan BPBD terlebih dahulu untuk menyalurkan air bersih. Tujuannya untuk pemerataan sehingga semua desa yang mengalami kekeringan bisa tercover dengan baik. Pasalnya data desa-desa kekeringan ada disini,” harapnya.
Ia mengatakan bahwa bulan September ini merupakan puncak musim kemarau di Kabupaten Blora yang diperkirakan baru akan berakhir pada dasa harian ketiga bulan Oktober. Pihaknya meminta agar seluruh warga masyarakat di Kabupaten Blora melakukan penghematan penggunaan air. (rsa/AR)