SOLO, INFODESANEWS | Surakarta atau lebih dikenal dengan Kota Solo, tidak bisa dilepaskan dengan beberapa tempat mistis yang mengandung nilai sejarah dan berhubungan dengan berdirinya Kota Solo dan Keraton Surakarta Hadiningrat.
Dari berbagai tempat bersejarah tersebut, salah satu desa yang menjadi cikal bakal berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada tahun 1745 yakni Desa Sala dan daerah Kedung Lumbu yang saat ini menjadi lokasi Keraton Surakarta Hadiningrat.
Media ini mencoba mengajak masyarakat yang tinggal di daerah Surakarta dan sekitarnya tanpa kecuali luar daerah bahkan provinsi, untuk mempelajari kembali sejarah kota Surakarta dan sekitarnya dengan cara yang berbeda.
Tentu menggunakan sumber-sumber yang dapat dipercaya hingga nantinya dapat memasuki bangunan maupun tempat yang memiliki nilai sejarah tinggi, seperti halnya akses menuju eks Kantoor Bondo Loemakso. Dikarenakan tidak semua masyarakat mendapat akses keluar masuk gedung tersebut.
Terletak di luar tembok Keraton, tepatnya terletak di Kelurahan Kedunglumbu. Dibangun sebelum tahun 1917. Bangunan Kantor Bondoloemakso dibangun pada masa pemerintahan Paku Buwono X dengan rancangan arsitek Belanda, Thomas Karsten. Dilihat dari langgam arsitekturnya, bangunan yang didominasi langgam arsitektur kolonial ini, tidak memperlihatkan unsur lokalnya. Unsur badan bangunan berorientasi pada langgam arsitektur barat adapun bagian atap merupakan bentuk limasan tertutup.
Pada masa pemerintahan Keraton Kasunanan bangunan Kantor Bondoloemakso berfungsi sebagai Kantor Pegadaian. Bangunan ini sebagai salah satu monumen sejarah yang menggambarkan kuatnya pengaruh kolonial di Kota Surakarta.
Menurut Pengageng Museum dan Pariwisata Keraton Surakarta, GPH Poeger, bagunan Bondoloemakso belum dapat dikatakan sebagai Benda Cagar Budaya (BCB) sebab masih dipersoalkan status kepemilikannya. Informasinya kepemilikan gedung Bondolumakso, dari tangan keraton ke tangan perseorangan. Kabarnya, Gedung Bondolumakso gedung tua yang terletak di Jalan Untung Suropati, Kecamatan Pasar Kliwon itu telah dijual ke seorang warga Yogyakarta.
Simpan misteri
Keberadaan bangunan bersejarah itu juga tak lepas dari kisah misteri yang menyelimutinya. Banyak cerita mistis disekitar bangunan tersebut. Salah satunya adalah sebuah kolam yang terletak di area bangunan. Konon, kolam yang selalu berwarna hijau itu tidak pernah kering meskipun dimusim kemarau. “Dulu pernah mau di kuras dengan mesin disel, tetapi malah mesinnya rusak. Anehnya, kejadian itu selalu terulang setiap kali air dalam kolam disedot,” ujar Mbah Tris, warga setempat.
Hal senada juga diungkapkan Wawan warga Semanggi pasar Kliwon. Menurutnya, kolam tersebut setiap malam tertentu muncul penampakan wanita atau putri cantik. “Seperti putri mengenakan kebaya sedang bermain air di kolam,” katanya.
Ia menambahkan bisa jadi itu makluk halus yang sengaja mendiami kolam. Terlepas benar tidaknya cerita- cerita mistis yang berkembang di Bondoloemakso, yang jelas bangunan bersejarah tersebut menyimpan nilai budaya yang pantas untuk dilestarikan keberadaanya. (panut/her)