DEMAK, Infodesanews.com – Selain membuat kotor, sampah juga bisa menimbulkan berbagai macam penyakit. Sampah plastik, logam, kertas, dan kaca merupakan sampah anorganik yang tidak bisa hancur bertahun-tahun di dalam tanah.
Di Demak, Jawa Tengah sampah justru ditabung atau dikumpulkan oleh anggota TNI sehingga bisa mendatangkan rupiah. Hal itu yang dilakukan oleh Kodim 0716/Demak.. Mereka mendirikan sebuah Bank Sampah yang menampung berbagai jenis sampah dari seluruh angotanya.
Bank sampah yang terletak di Jl Kyai Singkil no.01 Bintoro Demak Kota itu atas perintah lisan komandan Kodim 0716/Demak Letkol Inf Abi Kusnianto. Hingga saat ini sudah ratusan nasabah yang terdiri dari warga Purworejo hingga instansi pemerintah dan sekolahan telah tercatat di bank sampah itu.
Bendahara Bank sampah Kodim 0716/Demak Kapten Inf Suyitno kepada Penerangan Kodim mengatakan beberapa jenis sampah yang bisa di tabung antara lain plastik, logam, kertas, dan kaca yang termasuk dalam golongan sampah anorganik. Sedangkan untuk sampah organik tidak ditabung melainkan diolah menjadi pupuk kompos.
“Ada beberapa jenis sampah yang ditabung seperti plastik, logam, kertas dan kaca. Untuk yang organik tidak ditabung tapi diolah langsung menjadi pupuk kompos,” katanya. .
Sistem tabungan yang dijalankan pada bank sampah ini, anggota membawa berbagai jenis sampah yang telah ditentukan. Ada petugas yang mengumpulkan, menimbang dan menaksir sampah-sampah yang disetorkan itu.
“Sebelum ditabung, sampah milik nasabah ditimbang dan akan dihargai sesuai dengan jenisnya. Misal plastik akan kami hargai sekitar 1.500 sampai dengan 4.500 per kilo tergantung jenisnya,” lanjut Suyitno.
Setelah dirupiahkan, maka nilai nominal tersebut akan dicatat pada buku tabungan nasabah. Uang yang terkumpul, baru bisa dicairkan minimal dalam 3 bulan.
Keuntungan yang bisa didapat anggota ketika menjadi nasabah bank sampah tersebut antara lain bisa mendapatkan uang serta lingkungan bersih dan sehat. Barang-barang bekas yang telah ditabung akan dipilah oleh pihak bank sampah. Semua barangh karena selain dijual kembali, sampah-sampah itu akan dibuat menjadi berbagai barang kerajinan tangan.
“Selain dapat rupiah, lingkungan juga bersih dan sehat. Itu keuntungan yang bisa didapat nasabah. Kemudian sampah-sampah yang telah ditabung akan kami pilah dan kami jual lagi ke luar kota, sebagian kami olah menjadi barang kerajinan tangan seperti tas, dompet, bunga dan lain-lain,” imbuhnya.
Sementara itu salah satu nasabah, Serma Arifin (37) yang telah menabung sampah selama ini mengaku senang karena selain dapat rupiah, lingkungannya pun bersih dan sehat. Ia mengharapkan kedepannya bank sampah tersebut bisa semakin besar dan nasabah semakin bertambah agar lingkungan semakin bersih dan sehat.
“Tadi nabung botol mineral dapat 2 kilogram. Alhamdulillah, selain barang-barang bekas yang nggak dipakai bisa jadi duit, lingkungan juga bersih. Semoga nasabahnya semakin banyak, karena semakin banyak nasabah berarti lingkungan semakin bersih dan sehat,” tuturnya.
Bank sampah ini juga menjadi ikon kota Demak yaitu dengan “Satu Sampah Sejuta Masalah” dan kata itu harus kita balik “Satu Sampah Membawa Berkah” sehingga apa yang di cita citakan Kota Wali meraih Adipura segera terwujud (Pendim 0716/Demak)