AURA MISTIS DIKAWASAN PARAGON (Bagian 1), Ternyata Ari-ari Pangeran Sambernyowo Ada Disini 

INFODESA, KHAZANAH567 Dilihat
banner 728x90

SOLO- INFODESANEWS,  Sebuah tugu unik dibangun di jantung kota Solo. Tepatnya di kampung Mangkubumen, persis di depan apartemen mewah Paragon Solo. Tugu ini satu-satunya tugu yang fungsinya bukan sebagai penanda, pengingat, atau tetenger dari sebuah peristiwa penting. Tugu ini hanyalah sebagai penanda tempat, dimana ari-ari jabang bayi dikubur atau dipendam dalam tanah.

“Di bawah tugu ini, dulunya dikubur ari-ari dari jabang bayi Pangeran Samber Nyawa,” tutur Pak Sodiq (59), satu-satunya penjaga dari tugu unik tersebut.

Tugu Mangkubumen tempat Ari- Ari Pangeran Samberyowo (foto : dok)

Ari-ari atau segumpal daging kecil yang mengikuti jabang bayi saat lahir itu dianggap sangat penting dalam budaya Jawa. Ari-ari dianggap saudara kecil dari si jabang bayi. Dan rohnya selalu dianggap hidup sampai kematian si jabang bayi sendiri. Saat itu, ari-ari sang pangeran dianggap mempunyai darah bangsawan, maka ari-ari atau plasenta itu ditanam dalam tanah. Selanjutnya di atas tanah itu dibangun tugu peringatan.

Ukurannya tidak terlalu besar. Hanya sekitar 2 meteran lebarnya dengan tinggi sekitar 3 meteran. Malah lahan untuk menguburnya hanyalah sebidang tanah kecil yang tidak lebih dari 5 meter persegi luasnya. Namun lahan itu masih berada dalam pekarangan seorang bangsawan keturunan Mataram. Menurut keterangan si penjaga, pemilik lahan bernama Kanjeng Winarno, dan kini tinggal di Surabaya.

Pak Sodiq, Penjaga Situs Monumen/Tugu Mangkubumen. (foto: dok)

Saat kelahiran dulu, para kerabat jabang bayi mempunyai ramalan, bahwa kelak si jabang bayi akan menjadi penguasa besar. Sehingga mereka menandai tempat dikuburnya ari-ari itu dengan sebuah tugu khusus. Meskipun bentuk tugunya kecil dan tidak terlalu tinggi, namun cukup unik dan menarik perhatian orang-orang yang lalu-lalang di sekitarnya.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Ratusan Atlet Taekwondo Indonesia Kabupaten Blora Ikuti UKT GEUP IX-III Periode Pertama 2024

“Dan ramalan itu akhirnya terbukti, pangeran Samber Nyawa berhasil menjadi raja pertama di istana atau Pura Mangkunegaran setelah bertahun-tahun tak kenal lelah melawan Belanda,” ceritanya.

Tugu itu secara resmi tak ada namanya. Namun karena fungsinya untuk menandai dikuburnya ari-ari, maka masyarakat Solo dan sekitarnya hanya menyebutnya dengan Tugu Ari-ari. Sepanjang sejarah keberadaan tugu ini, banyak kejadian misteri yang berkaitan dengannya. Bahkan hingga saat ini, tugu tersebut tetap menyimpan misterinya sendiri.

“Selain sering dipakai untuk ritual gaib, juga sering dipakai untuk melihat benda-benda langit langit di malam hari. Kata orang-orang yang sering datang sih, lokasi di tugu ini sama persis dengan lokasi di atas gunung saat malam tiba,” ujarnya menambahkan.

Konon, lokasi tugu itu memang dipercaya mempunyai kekuatan mistis tersendiri. Entah bagaimana logikanya, namun saat cuaca cerah di malam hari, dari lokasi tugu Ari-ari bisa terlihat bintang-bintang di langit atau benda angkasa seperti lebih dekat jaraknya. Apalagi saat ada bintang jatuh, seperti benar-benar hanya jatuh di depan mata saja fenomena bintang jatuh tersebut. Jadi memang benar-benar mirip keadaan saat kita berada di atas gunung atau lereng gunung tinggi.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Pemdes Gedung Harapan Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Berupa Jalan
Tugu yang dikeramatkan tersebut berada di samping Hotel Solo Paragon. ( foto: dok)

Terlebih saat malam Jumat datang, suasana sekitar tugu memang terasa lain. Apalagi saat pengunjung masuk halaman dan menginjak tanahnya. Sering terjadi dalam radius sekitar 10 meter dari lokasi tugu, tanah yang diinjak seperti seakan-akan terangkat ke atas. Sensasi itu bisa terasa saat jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.00 ke atas.

“Ada yang bilang medan magnet di lokasi tugu ini sangat berbeda dari tempat umumnya. Yang saya dengar gaya gravitasinya gimana gitu kata orang-orang yang sering datang kemari,” sambungnya.

Kabarnya, memang di lokasi tugu Ari-ari pangeran Samber Nyawa itu, gaya tarik bumi atau gravitasinya memang sangat rendah. Jadi seakan-akan tubuh manusia di atasnya seperti ringan saat berjalan. Bahkan ada sensasi seperti terbang saat berjalan cepat. Namun di waktu yang lain, gravitasinya sangat kuat. Jadi kaki yang menginjak justru terasa seperti lengket, sulit untuk diangkat.

“Namun sensasi itu hanya beberapa meter dari titik pusat tugu, di luar itu rasanya sudah biasa lagi,” tuturnya.

Banyak orang yang penasaran, mulai kalangan akademisi hingga paranormal akan fenomena itu. Namun cerita yang paling sering terdengar, fenomena itu selalu dikait-kaitkan dengan kegaiban dari tokoh kontroversional Pangeran Samber Nyawa. Dialah tokoh yang dikenal sangat sakti saat masih hidup dulu. (med/herBersambung esok…)

banner 728x90