INFODESANEWS.COM. SAMARINDA. Kondisi alam Kalimantan Timur secara empiris dapat dilihat dengan perubahan kondisi biogeofisik alam, pemanasan global dan perubahan iklim, degradasi sumber daya alam dan lingkungan menimbulkan berbagai fenomena alam yang memicu terjadinya bencana, seperti El Nino yang menyebabkan kekeringan / kemarau panjang, kebakaran hutan dan lahan serta gangguan asap dampak-dampak lain yang ditimbulkannya, seperti kerawanan pangan, timbulnya berbagai wabah penyakit.
Hal ini yang dilakukan Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) menggelar latihan penanggulangan bencana alam kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), di Yonif 611/Awang Long Kipan A/C Jl. APT Pranoto Kelurahan Sungai Keledang Samarinda Seberang Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (19/11/2019).
Latihan ini dilaksanakan selama empat hari (19-22/11/2019) dan melibatkan lebih dari 300 personel TNI dari satuan jajaran Korem 091/ASN, Polri, instansi-instansi terkait dan masyarakat.
Danrem 091/ASN Brigjen TNI Widi Prasetijono dalam amanatnya yang di bacakan Kasi Ops Kolonel Inf Hendri Wijaya mengungkapkan bahwa “Latihan Penanggulangan Bencana Alam ini merupakan simulasi pengerahan kekuatan Korem 091/ASN dengan Satuan Badan Pelaksana dibawahnya, dalam memberikan bantuan kepada Pemerintah Daerah guna penanggulangan akibat bencana alam.
Kegiatan ini diselenggarakan sesuai dengan yang diamanatkan Undang-undang RI No. 24 tahun 2007 tentang bencana alam, khususnya keterlibatan TNI-AD dalam penanggulangan bencana yang diwadahi oleh Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Undang-undang RI No. 34 tahun 2004 tentang TNI pasal 7 ayat 2 bahwa tugas pokok TNI dilaksanakan dengan operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang (OMSP), diantara tugas dalam OMSP adalah membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan latihan ini, agar para peserta latihan memahami dan mampu melaksanakan perencanaan operasi penanggulangana bencana alam Karhutla, Komando Pengendalian dan Operasi, memahami dan mampu dalam teknik dan tindakan prosedur pemadaman, evakuasi, pengaturan lalu lintas dan bantuan pelayanan kesehatan dalam operasi penanganan bencana alam Karhutla. Sehingga terwujudnya suatu konsep strategis penanggulangan bencana alam dengan membangun pola kerja sama terpadu yang efektif dan efisien berupa Rencana Operasi Penanggulangan Bencana Alam, yang dapat digunakan sewaktu-waktu.
Oleh karenanya, kegiatan Latihan Penanggulangan Bencana Alam ini jangan hanya dipandang sekedar melaksanakan program rutin semata, tetapi latihan ini harus dijadikan sebagai bekal pengetahuan untuk bertindak, berbuat sekaligus gambaran langkah apa saja yang harus dilaksanakan di lapangan apabila terjadi bencana alam.
Saya Tekankan kepada seluruh peserta latihan agar memperhatikan faktor keamanan baik personel maupun materil yang digunakan, memanfaatkan waktu latihan yang relatif singkat ini seoptimal mungkin, ikuti petunjuk dan tata tertib dalam seluruh rangkaian kegiatan latihan Drill Nis dan Drill Taktis sehingga latihan penanggulangan Bencana Alam ini dapat berhasil sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan”, tegasnya.
Penulis Murdi