LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS — Anggota Koramil 421-09/Tjb, yang bertugas di Tanjung Bintang bersama Personel Polsek Jati Agung Amankan pengajian Akbar yang dipusatkan di Lapangan di Dusun 2A Desa Karanganyar Kecamatan. Jati Agung, Minggu (8/1/2022
Pengajian yang dipusatkan di Lapangan Dusun 2A Desa setempat itu menghadirkan kiyai kondang, Miftah Maulana Habiburrahman yang dikenal, Gus Miftah.
Pengamanan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Jatiagung Iptu Mustolih dan Anggota Pos Ramil Jati Agung Serma Indrato itu berjalan lancar dan aman.
Serma Indrato mengatakan, pengamanan ini melibatkan Anggota Pos Ramil Jati Agung Koramil 421-09/ Tanjung Bintang kodim 0421/Lamsel dan Personel Polsek Jati Agung dan panitia kegiatan.
“Kita melakukan pengaturan lalu lintas dan pengaman di obyek kegiatan.”kata dia.
Sementara itu Gus Miftah dalam tausiahnya menyampaikan, Pangeran Diponegoro adalah putra sulung dari Sultan Hamengkubuwana III, raja ketiga di Kesultanan Yogyakarta.
“Peninggalan Pangeran Diponegoro menurut buku, kendhi untuk wudhu, sholat tepat waktu dan mencintai rakyatnya dengan sepenuh hati.”katanya.
Lebih lanjut disampaikan, Dalam mencari ketenangan lebih bagus mencari ketenangan di pengajian dari pada di tempat hiburan.
“Buatlah masjid menjadi tempat yang menyenangkan dan jangan terlalu banyak peraturan. Dalam menghadapi kesulitan sukalah pergi ke masjid-masjid untuk belajar agama sehingga bisa memperoleh solusi.”imbuhnya.
Gus Miftah sapaan akrabnya itu juga berpesan, jangan salah memilih pengajian. Perbanyak membaca kalimah taukhid dan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW agar kita selalu disayangi Alloh SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Menurutnya Generasi millennial adalah masyarakat sosial yang melek dan adaptable pada teknologi .
“Mereka cenderung suka memanfaatkan teknologi untuk mempermudah segala aktivitas tak terkecuali aktivitas belanja, Dengan kemajuan teknologi cara pembayaran membuat generasi ini makin cashless (Cenderung tak membawa uang tunai).
“Nasionalisme adalah suatu paham yang dapat diartikan sebagai rasa cinta terhadap negara dan semangat yang tinggi serta rela berkorban untuk mempertahankan kedaulatan negara,”ujarnya.
Dikatakan konsep Nasionalisme hakikatnya mengacu pada kesadaran masyarakat akan bagian dirinya sendiri dari suatu negara, nasionalisme akan hadir melalui proses panjang sesuai dengan kondisi yang dialami oleh masyarakat di negara tersebut.
“Di Indonesia sendiri nilai nasionalisme sudah berkembang pada masa penjajahan, yaitu dengan adanya perlawanan terhadap penjajah yang dilakukan di Indonesia secara bersama-sama,karena pada awalnya perlawanan yang dilakukan masih bersifat kedaerahan dan terpisah-pisah.
“Nilai nasionalisme sangat penting kedudukannya bagi suatu negara, dengan adanya nasionalisme maka persatuan dan kesatuan suatu negara dapat terjamin keberlangsungannya.Begitu pula arti nasionalisme bagi bangsa Indonesia.”pungkas Gus Miftah dalam tausiyahnya. (Ronald)