BLORA, INFODESANEWS – Bendungan Randugunting Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Blora pembangunannya direncanakan akan dimulai pada 2019 ini diperkirakan akan menelan anggaran negara ratusan Milyar rupiah.
Hal itu di ungkapkan Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Saat sosialisai yang dilaksanakan (Rabu/16-01) di kecamatan Japan, kabupaten Blora di hadapan Bupati Djoko Nugroho, jajaran Forkopimda Blora, OPD terkait, Forkopimcam Japah, para Kepala Desa, perangkat dan masyarakat Kalinanas dan sekitarnya.
Kepala Seksi Danau dan Bendungan BBWS Pemali Juana, Wisnu Widoyono, menjelaskan bahwa proyek Bendungan Randugunting ini akan memakai lahan seluas 205 hektar yang berada di wilayah dua desa, yakni Desa Kalinanas dan Desa Gaplokan, Kecamatan Japah.
“Pekerjaan akan dilaksanakan oleh rekanan yakni PT. Wijaya Karya yang lebih familier dengan sebutan WK, bersama dengan PT Andesmont Sakti (KSO) yang kontraknya telah ditandatangani pada 8 November 2018 lalu dengan nilai kontrak Rp 858.798.433.000,00,” ungkapnya.
“Sedangkan anggran bersumber dari APBN Tahun Jamak 2018-2022, dengan waktu pelaksanaan selama 1460 hari kalender dan masa pemeliharaan 365 hari kalender,” imbuhnya.
Bendungan ini berfungsi untuk menampung air hujan pada saat musim penghujan sehingga pada saat kemarau bisa difungsikan untuk irigasi pertanian yang meliputi wilayah Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati.
“Luas genangannya adalah 187,19 hektar dengan daya tampungan normal sebanyak 10,40 juta meter kubik air. Selain untuk irigasi, bendungan ini juga untuk penyedia air baku yang bisa dimanfaatkan untuk PDAM. Blora akan mendapat jatah debit air 100 liter per detik,” ucap Wisnu Widoyono.
Sementara itu, Bupati Djoko Nugroho mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat dan Kementerian PUPR yang telah memilih Blora sebagai lokasi proyek besar seperti bendungan Randugunting ini,” Blora tahun ini ada dua proyek bendungan nasional, yakni Bendungan Randugunting ini dan Bendungan Karangnongko,” ujarnya.
“Untuk Randugunting di Japah tapi irigasinya untuk Pati dan Rembang. Begitu juga Karangnongko yang akan membendung sungai Bengawan Solo di Kecamatan Kradenan, namun airnya untuk Ngawi dan Bojonegoro. Inilah Indonesia, kita kesampingkan ego sektoral daerah untuk kepentingan nasional. Pasti Blora nanti akan dapat pahala yang besar karena bisa menolong beberapa Kabupaten tetangga,” beber Bupati
Sedangkan, Bendungan Randugunting untuk kedepannya Bupati berencana akan mengembangkannya menjadi daya tarik wisata baru yang ada di Kecamatan Japah,” tidak dapat aliran air irigasinya tidak apa-apa. Nanti kita tata sebagai daya tarik wisata agar bisa menguntungkan untuk Blora,”
“Apalagi tadi disampaikan Blora juga mendapatkan jatah air baku sebanyak 100 liter per detik, jadi bisa dimanfaatkan untuk PDAM wilayah Japah dan sekitarnya. Saya akan surati Pak Menteri agar sekalian dibangunkan jaringan air bersihnya,” lanjut Bupati.
Sedangkan, Jani selaku Kepala Desa Kalinanas, meminta agar seluruh warga desanya bersama warga Desa Gaplokan diberi kesempatan untuk bekerja di proyek Bendungan Randugunting ini.
“Kami berharap warga kami bisa bekerja ikut proyek ini, sekaligus yang mempunyai armada untuk mengangkut material bangunan. Disamping itu kami minta kejelasan kapan pembebasan lahan dilakukan, dan pembangunan jembatan layang karena jalan utama dari Japah menuju Kalinanas nantinya akan masuk daerah genangan bendungan,” pungkas Jani.***Red