Aliansi Wija To Luwu Somasi Gubernur Sulawesi Selatan

banner 728x90

SULAWESI SELATAN, INFODESANEWS – Aliansi Wija To Luwu memberikan deadline dalam tempo 3 x 24 jam kepada Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman (ASS) untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Luwu Raya khususnya kepada warga Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara terkait statemennya yang menyayat hati Wija To Luwu atau warga Tana Luwu.

Statemen Gubernur Sulsel, ASS yang dimaksud tersebut, kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Serikat Rakyat Miskin Demokratik (DPP SRMD), William Marthom disampaikan oleh ASS dalam forum resmi saat menghadiri Peringatan Hari Jadi Kabupaten Luwu Timur ke-19 di Malili pada tanggal 12 Mei 2022.

Pernyataan dimaksud yakni ucapan ASS yang mengatakan “Sama yang ke Rampi, saya sampaikan di Luwu Utara tadi, katanya ada yang mau keluar dari Sulawesi Selatan, kenapa tidak sekalian keluar dari Indonesia, gitukan,” menurut William statemen itu adalah sebuah pernyataan yang bukan hanya melukai hati dan perasaan Wija To Luwu pada umumnya dan warga atau etnik Rampi pada khususnya.

“Ironisnya, bahasa yang terkesan mengusir warga Rampi untuk keluar dari Indonesia tersebut, disampaikan oleh seorang kepala daerah di Provinsi Sulsel. Bahasa yang dilontarkan oleh Gubernur Sulsel itu, tidak hanya terkesan pelecehan atau intimidasi terhadap warga Rampi, akan tetapi yang lebih fundamentalnya adalah mencoba memprovokasi warga Kecamatan Rampi untuk melakukan tindakan makar maupun gerakan separatis sebagai respon terhadap kegagalan pemerintah dalam melakukan pemerataan pembangunan di wilayah Rampi,” kata William dalam orasinya pada saat aksi bersama Aliansi Wija To Luwu di Kota Palopo, Jumat 3 Juni 2022.

BACA SELENGKAPNYA :  Ini Pesan Nanang Untuk 56 PNS Yang Baru Mengikuti Sumpah Janjinya

Terkait hal tersebut, Aliansi Wija To Luwu mendesak Gubernur ASS untuk segera meminta maaf kepada  masyarakat Luwu Raya khususnya bagi warga Kecamatan Rampi.

“Jika Pak Gubernur Sulsel enggan meminta maaf dalam tempo tiga kali 24 jam, maka kami yang tergabung dalam Aliansi Wija To Luwu, akan melakukan perlawanan baik melalui aksi parlemen jalanan maupun lewat gerakan politik. Kami juga akan menaikkan tensi gerakan kami dari gerakan moral menjadi gerakan politik Wija To Luwu untuk melawan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dalam kanca politik atau gelanggang politik pada tingkatan apapun di rana elektoral,” tegas William.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Palopo (IPMAPA), Ridal mengatakan bahwa jika Gubernur Sulsel ASS tetap ego untuk tidak meminta maaf, pasca pernyataan yang dilontarkan ASS dan berbuntut pada interupsi berantai dari kalangan Wija To Luwu, maka sebagai Wija To Luwu dirinya akan melakukan konsolidasi politik untuk melawan Gubernur ASS pada ruang-ruang politik elektoral.

“Kalau dalam tempo tiga kali 24 jam, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman masih enggan meminta maaf atas kekeliruan maupun kesalahan, maka selain sanksi sosial, sanksi politik juga akan diberlakukan oleh Wija To Luwu bagi Pak Gubernur Sulsel. Sanksi politik yang saya maksud adalah bakal menjadi lawan politik Andi Sudirman Sulaiman dalam gelanggang politik elektoral, termasuk dalam Pilgub mendatang,” sebutnya.

BACA SELENGKAPNYA :  Bhabinsa Serda Sarino Bersama Masyarakat Bergotong Royong Perbaikan Jembatan

Sementara itu, Wakil Jenderal Lapangan Aliansi Wija To Luwu, Wawan Praditya juga mengungkapkan bahwa Gubernur ASS dalam memimpin Sulsel, gagal mensejaterahkan masyarakat Luwu Raya, termasuk warga Rampi, maka sebaiknya beliau berupaya untuk memperbaiki kegagalannya itu dengan cara membantu mewujudkan impian Wija To Luwu akan terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya.

 “Kendatipun Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman gagal dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejateraan di Sulsel khususnya di wilayah Luwu Raya, maka setidaknya, Andi Sudirman Sulaiman harus mampu mewujudkan harapan Wija To Luwu untuk mewujudkan harapan terbentuknya DOB Kabupaten Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya dalam periode masa kepemimpinannya di Sulsel,” harap Wawan.

Jika hal tersebut tidak dapat diwujudkan ASS, sambung Wawan,  maka wajar dan pantas kalau Wija To Luwu mengatakan bahwa Gubernur ASS gagal total memimpin Sulsel.

 “Jika pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejateraan masyarakat Luwu Raya tidak dapat diwujudkan oleh Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, maka setidaknya beliau mampu mewujudkan impian kami dalam hal terwujudnya DOB Kabupaten Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya sebagai solusi untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejateraan Wija To Luwu di Luwu Raya,” jelasnya.(yustus)

banner 728x90