Ajak Massifkan Upaya Promotif dan Preventif dalam Penanggulangan Stunting, Ini Dibilang Bupati Lutra

NASIONAL136 Dilihat
banner 728x90

SULAWESI SELATAN, INFODESANEWS – Pertemuan audit kasus stunting tahap 2 digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Luwu Utara di Aula Hotel Bukit Indah Masamba, Senin (14/11/2022).

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, yang tampil sebagai salah satu pembicara pada pertemuan tersebut mengungkapkan kasus stunting pada balita terjadi karena ketidaktahuan sebagian masyarakat terkait kejadian gagal tumbuh (Stunting) pada balita, cara pencegahan dan penanganannya.

Oleh karena itu, Ia mengajak peserta pertemuan yang terdiri Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, dan Para Kepala Puskesmas se- Kabupaten Luwu Utara untuk memassifkan upaya Promotif dan Preventif dalam Penanggulangan Stunting, serta mengedukasi masyarakat untuk mengenali dan mencegah kejadian Stunting.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Pentahbisan GKST Jemaat Siloam Onondowa, Camat Rampi Jemaat Harus Cerdas

” Banyak di antara kita lebih senang jadi pemadam kebakaran. Lebih banyak anggaran yang kita gunakan untuk kuratif (pengobatan). SKPD terkait harus merubah cara pikir ini. Alangkah lebih baiknya kita terhindar dari sakit daripada berobat untuk sembuh,” sebut Indah.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Luwu Utara 2 periode ini juga mengajak untuk melakukan perubahan pendekatan dalam penanggulangan Stunting.

Menurutnya, pemberdayaan masyarakat merupakan pendekatan yang efektif dan efisien dalam penurunan kasus stunting.

” Pemberdayaan untuk memandirikan masyarakat. Tak perlu kasi makanan tambahan kalau mereka telah paham dan tahu memberikan makanan yang tidak hanya mengenyangkan tetapi mengandung nilai gizi,” terangnya.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Babinsa Desa Sidorejo Bersama Bhabinkamtibmas serta Kades Laksanakan Pengubinan Demlot Padi Sawah

Dalam penanggulangan Stunting, lanjut Indah, diperlukan konvergensi program, karena menurutnya identifikasi penyebab Stunting tidak tunggal dan memerlukan solusi yang berbeda-beda.
” Konvergensi itu penyatuan program, jadi tidak buat program baru sendiri yang nasing-masing bergerak.” sebut Bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan ini.

” Kalau jalan masing-masing akan menyebabkan cost (biaya) besar, dan tidak efektif,” sambungnya.

Bupati Luwu Utara ini mengajak untuk melakukan Lacak, Jaring, dan Selesaikan kasus stunting. Sehingga Ia berharap target penurunan Stunting di bawah 14 Persen pada tahun 2024 di Luwu Utara dapat tercapai. (Yustus)

banner 728x90