Sastrawan dan Budayawan Apresiasi Buku Hasil Karya Para Santri

INFODESA95 Dilihat

INFODESANEWS — Buku antologi cerpen dengan judul “Samudra Tinta Santri” ini wajib kamu miliki dan baca, untuk memberikan stimulus kepadamu dalam bersastra, Apalagi jika kamu seorang pecinta kata-kata, Maka akan terasa bagaimana santri mengolah kata secara apik dan bermakna Sehingga menjadi susunan syair dan bait penuh estetika, rasa dan karsa.

Menurut Salah satu Relawan Pustaka Bergerak Indonesia, Radmiadi yang juga Relawan Perahu pustaka Lampung sangat bangga dengan hadirnya buku Karya para santri pondok pesantren, jadi anak anak lebih produktif dan bermanfaat dalam pesantren, yang mana dipesantren sendiri metode pbelajaran dengan tetep mempelajari ilmu pengetahuan umum dan dipadukan dengan ilmu keagamaan dan termasuk ilmu teknologi seperti saat ini, jadi buku ini adalah buah karya asli anak anak santri .

“Jadi dipesantren ini juga diberikan pelajaran tentang menulis oleh pihak pondok yang bekerjasama dengan IKAPI Lampung, memberikan pelajaran teknik teknik melukis yang baik,bahkan cerita dalam buku ini mengabarkan bagaimana sebenarnya di pesantren itu membuat bahagia dan menyenangkan.”ujarnya.

Sementara itu pimpinan dan pengasuh pondok, KH.Munaji sangat mendukung karya karya anak anak pondok untuk terus di kembangkan dan produktif dengan menulis.

“Semoga suatu saat karya anak anak santri disini bisa terkenal dan menjadikan penulis nasional.”katanya.

Disisi lain seorang punggawa sastrawan terkemuka Habiburrahman El Shirazy, menilai, Buku antologi cerpen para santri Pesantren Assahil ini menunjukkan bahwa kita tidak kekurangan generasi yang kreatif. Cerpen-cerpen karya santri Assahil ini layak dibaca dan diapresiasi.

“Buku ini bukan saja mencermikan kekayaan imajinasi para santri dan ketajaman mereka dalam memotret kenyataan, tetapi juga bukti kepiawaian kaum santri dalam merangkai kata dan menyusun bahasa untuk mengekspresika imajinasi dan kenyataan.”kata dia seraya mengapresiasi.

“Melalui buku ini kita dapat melihat wajah pesantren dan menelusuri labirin imajinasi santri masa kini, inilah yang membuat buku ini menarik dibaca dan dinikmati.”imbuhnya.

Tak ketinggalan seorang sastrawan asal Lampung, Isbedy Setiawan ZS, juga sangat mengapresiasi dan menilai bahwa karya sastra para santri yang hadir dari pesantren cukup banyak diperbincangkan.

“Dalam buku ini terdapat 29 cerpen yang layak dibaca, ditulis oleh Remaja santri, Santri Islam,dan morala sebagai muslim.Ditulis dengan kejujuran dan apa adanya tidak njelimet dan ini adalah karya sastra yang ditulis oleh para santri modern saat ini.”terangnya.

Hal yang sama disampaikan seorang Budayawan, Ngatwawi Al Zastrouw. Pioner literasi santri menjadi hadiah terindah bagi Pondok Pesantren Assahil yang telah menghaantarkan para santri menorehkan karya.

“Kumpulan cerpen ini dapat menjadi pioner bagi pengembangan literasi dikalangan santri dan pesantren. Optimis, jika hal serupa digalakkan di sekolah-sekolah juga pondok pesantren. Saya sebagai praktisi penerbitan buku tidak khawatir Lampung akan kehabisan naskah buku-buku berkualitas di masa yang akan datang.”ungkapnya. (Red)